Informasi dihimpun detikcom, peristiwa tragis itu bermula saat koban yang sehari-harinya mengajar bahasa sunda disalah satu SMA swasta di Kota Sukabumi ini mencari salah satu siswa yang tak hadir saat jam masuk pelajarannya sekitar pukul 11.30 WIB, Selasa (15/9/2015). Ia kemudian berkeliling mencari siswa tersebut, hingga akhirnya diketahui kalau siswanya itu kedapatan tertidur di dalam ruangan pramuka.
"Korban mencari siswa itu dan ditemukan jika si pelajar ini tengah tiduran di ruangan pramuka, korban kemudian memberikan teguran. Bukannya menurut si siswa ini malah menghajar wajah gurunya itu hingga kacamata yang dikenakannya pecah dan serpihan kacanya merobek bagian wajah korban nyaris mengenai mata kirinya," kata Ketua PGRI Kota Sukabumi Dudung Koswara, saat dikonfirmasi detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak diperpanjang, hanya dijadikan pelajaran saja supaya kejadian seperti ini tidak terulang," imbuh Dudung.
Menurut Dudung, guru honorer yang menjadi korban pemukulan ini termasuk guru yang cerdas dan lulusan terbaik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Rencananya besok atau Rabu (16/9) pihak sekolah akan mengadakan rapat terkait peristiwa itu.
Dihubungi terpisah, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Diki Budiman mengaku belum mengetahui peristiwa penganiayaan itu karena tidak menerima laporan dari pihak korban.
"Saya baru mendapat informasi ini, kaau memang ada kita akan segera melakukan penyelidikan karena penganiayaan masuknya delik aduan," singkatnya. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini