Rohim Saber, Pahlawan Jalanan yang Berjuang Melawan Ancaman

Rohim Saber, Pahlawan Jalanan yang Berjuang Melawan Ancaman

Salmah Muslimah - detikNews
Selasa, 15 Sep 2015 12:29 WIB
Foto: twitter: @rohim_saber
Jakarta - Usianya tak lagi muda, namun semangat Abdul Rohim (46) berbuat kebaikan tanpa pamrih patut dicontoh. Rohim adalah pendiri komunitas Sapu Bersih (Saber) ranjau paku di jalanan Ibu Kota.

Kala itu tahun 2010 malam hari, Rohim baru pulang dari tempat kerjanya di Green Garden, Jakarta Barat. Dia bekerja sebagai sopir pribadi di salah satu rumah di sana. Dengan sepeda motor, dia melaju menuju rumah kontrakannya di Pedongkelan, Cengkareng Timur, Jakbar. Di tengah jalan hujan turun dengan deras, Rohim pun menepi.

Sambil memandang tetesan hujan dia melihat ada satu keluarga menumpang sepeda motor yang kempis bannya. Ada pula ibu hamil dan suaminya yang terpaksa berjaran di tengah derasnnya karena motor yang mereka tumpangi kempis bannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga pernah lihat pas subuh ada ibu-ibu bawa keranjang penuh sayur dan ban belakangnya kempis dan nggak bisa ngapa-ngapai. Saya sedih lihatnya, kasihan gara-gara banyak paku di jalan banyak yang jadi korban," ucap Rohim saat berbincang dengan detikcom, Rabu (9/9/2015).

Berawal dari situ, Rohim lalu mulai memungut satu persatu paku di sepanjang jalan dari rumahnya hingga ke tempat kerjanya. Begitu juga sebaliknya saat dia pulang kerja.

"Awalnya pungutin pakunya pakai tangan. Sampai akhirnya ada magnet di tempelan kulkas, terus saya pasangi kayu untuk ambil paku," ucap Rohim yang sudah bekerja jadi sopir pribadi sejak tahun 1995 itu.

komunitas saber (dok.detikcom)


Kegiatan itu terus dilakukan hingga di tahun 2011 dia bertemu dengan Siswanto, seorang warga yang tinggal di sekitar Rohim melakukan aksi sapu bersih ranjau paku. Mereka mengobrol dan Siswanto menyampaikan ketertarikan untuk mengikuti jejak Rohim.

"Dia mau ikut pungutin paku kayak saya. Kami ngobrol-ngobrol sampai akhirnya ada ide buat bikin komunitas sapu bersih ranjau paku disingkat "Saber". Biar keliatannya sangar," ucap dia sambil tertawa.

Lalu tepat pada 5 Agustus 2011 komunitas Saber dibentuk. Anggotanya waktu itu hanya mereka berdua sampai pada tahun 2015 ini jumlah relawan Saber terus bertambah menjadi 25 orang dan ada juga yang membuka "cabang" di Medan , Cikarang dan Karawang. Bagaikan air, dari situ mengalir kebaikan dari Rohim dan kawan-kawan.

"Ada teman dari Medan mau gabung jadi komunitas Saber. Mereka bikin komunitas yang kayak di Jakarta. Di Kerawang dan cikarang juga bergabung dengan kami," jelas ayah 3 anak ini.

Rohim mengatakan komunitas ini merupakan sukarela dan tidak digaji. Mereka bekerja seikhlasnya untuk kebaikan para pengguna jalan agar tidak terkena ranjau paku.

"Tidak ada syarat khusus kalau mau gabung yang penting sehat jasmani dan rohani. Cuma mereka harus tahu gabung di sini ini tidak ada gaji, mau meluangkan waktu untuk membantu masyarakat dan resikonya cukup tinggi karena kerja di jalan," kata Pria kelahiran Rangkasbitung ini.

Soal resiko ini, Rohim bercerita, dia pernah mengalami hal-hal yang tak enak selama melakukan kegiatan Saber. Dia pernah kecelakaan saat memungut paku di pinggir jalan yang ramai kendaraan. Dia juga sering mendapat ancaman dan teror dari pada penyebar paku.

"Sampai sekarang masih ada yang SMS dan telepon kasih ancaman, katanya kalau saya masih tetap ambil paku saya mau dibunuh. Tapi saya bilang soal mati itu urusan Allah," ucapnya.

Kini kebaikan Rohim terus menular kepada teman-temannya. Menurutnya apa yang dilakukannya itu tanpa pamrih dan semata-mata hanya untuk membantu sesama. Dia berharap para penyebar paku bisa mendapat hukuman yang tegas sehingga tidak membahayakan orang lain. Hal itu sesuai dengan ungkapan yang selalu diucapkannya: #akuakan tak henti membersihkan karena kebaikan tak akan sia-sia.

"Relawan tidak ada yang gaji dan kalau dari awal niatnya tulus ikhlas pasti diberi kemudahan," tutupnya. (mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads