"Kami nggak lihat latar belakangnya lagi karena issue itu sudah lewat. Kami hanya lihat yang bersangkutan memang pantas, patut atau tidak untuk jadi dubes kita di negara sahabat," kata Wakil Ketua Komisi I Tantowi Yahya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Dia menjelaskan tiga hal yang dilihat Komisi I dari para calon dubes ini adalah wawasan tentang politik dalam negeri yang diterapkan di luar negeri untuk kepentingan bangsa dan negara. Lalu, kecakapan komunikasi, karena seorang dubes butuh kemahiran diplomasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantowi mengatakan DPR hanya bisa memberi masukan ke Presiden, namun tak bisa menolak para calon dubes yang diajukan. Masukan dari DPR diharapkan menjadi pertimbangan Presiden.
"Kemudian, putusan akhir ada di tangan presiden, Namun, seorang calon yang dinyatakan tidak patut dan pantas dapat mempengaruhi diterima tidaknya yang bersangkutan oleh negara di mana dia akan ditempatkan," tuturnya.
Seperti diberitakan, Komisi I DPR sejak Senin (14/9), kemarin melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara tertutup. Ada 9 calon dubes yang dibagi 3 sesi pada Senin kemarin mengikuti fit and proper test.
Tahapan ini dijadwalkan berlangsung selama 4 hari atau sampai Kamis (17/9).
Berikut 9 calon dubes yang ikut uji kelayakan dan kepatutan hari ini
1. Helmy Fauzi untuk Republik Arab Mesir
2. Diennaryati Tjokrosuprihatono untuk Rep Ekuador
3. Eddy Basuki untuk Rep Anggola
4. Husin Bagis untuk UAE
5. H. Husnan Bey Fananie utk Rep Azerbaijan
6. Ibnu Hadi untuk Vietnam
7. IG Ngurah Swajaya untuk Rep Singapura
8. I Gusti Agung Wesaka Puja untuk Kerajaan Belanda
9. Iwan Suyudhie Amri untuk Rep Islam Pakistan (hty/tor)











































