Puteh Akui Ada Transfer Rp 4 M ke Rekeningnya di Bukopin

Jakarta - Terdakwa kasus korupsi pengadaan helikopter MI2, Abdullah Puteh, membenarkan telah terjadi transfer dana sebesar Rp 4 miliar dari kas daerah Pemda NAD ke rekeningnya di Bank Bukopin, Jakarta.Dana tersebut sedianya akan digunakan sebagai tanda jadi yang dibayarkan kepada PT Putra Pobiagan Mandiri (PPM), panitia pengadaan heli dari Rusia ke Indonesia. Namun diakui tidak seluruh dana tersebut dibayarkan, tapi hanya Rp 750 juta saja. Hal ini disampaikan Puteh kepada Majelis Hakim yang diketuai Kresna Menon di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta, Senin, (28/2/2005).Dijelaskan Puteh, permintaan dana Rp 4 miliar tersebut diajukan PT PPM dengan perhitungan 30 persen dari keseluruhan harga helikoprter yakni Rp 12 miliar. Saat PPM meminta dana Rp 4 miliar diakuinya belum ada kontrak antara Pemda NAD dengan PPM maupun penunjukan langsung.Gubernur NAD non aktif tersebut juga mengatakan, rekening di Bank Bukopin Jaksel dibuka dalam bentuk tabungan khusus Pemda NAD yang diperuntukkan dalam rangka pembelian heli, namun rekening tersebut dibuka atas namanya.Puteh juga mengakui, salah satu tahap pembayaran senilai Rp 3,5 miliar rencananya menggunakan dana kas daerah karena belum dianggarkan di APBD Provinsi NAD, baru setelah APBD tahun berikutnya dibuat dana yang digunakan kas daerah digantikan oleh dana dari APBD Provinsi NAD.Puteh juga membenarkan adanya, penyisihan uang sebesar Rp 700 juta dari tiap kabupaten atau kota untuk membantu pembelian heli MI2. Hal tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama dengan 13 bupati yang ada di provinsi NAD. Puteh menambahkan awalnya memang ada beberapa ketua DPRD dari 13 kabupaten tersebut yang tidak menyetujui penyisihan dana milik kabupaten yang diperoleh dari Depkau sebagai dana perlakuan khusus.Saat ditanya mengapa pihaknya melakukan proses penunjukan langsung tanpa tender dalam pengadaan heli MI2, dia menjawab, hal itu disebabkan karena barang yang hendak didatangkan bersifat spesifik dan pabrik pembuatnya hanya satu.Sidang Puteh sempat ditunda selama satu jam atas permintaan Puteh yang mengaku kurang sehat. Permintaan tersebut dikabulkan hakim dan rencananya akan dilanjutkan lagi pukul 12.30 WIB. (umi/)