Cerita Pembunuhan di Meruya Menurut Kerabat Korban

Cerita Pembunuhan di Meruya Menurut Kerabat Korban

Septiana Ledysia - detikNews
Sabtu, 12 Sep 2015 16:54 WIB
Foto: gorgios
Jakarta - Nelson Marbun ditemukan tewas bersimbah darah di ruang tamu rumahnya di kawasan Meruya, Jakarta Barat. Berikut kronologi pembunuhan menurut salah satu kerabatnya, Arry Sitanggang.

Arry menceritakan, dia menerima telepon dari istri Nelson, Riris Pasaribu (63) yang memberitahu ada perampok masuk rumahnya. Saat itu Nelson, kata istri korban, sudah tewas di ruang tamu.

"Kaka itu (Riris) sekitar pukul 02.15 Wib telepon sambil teriak-teriak 'rampok, bapak udah mati, mati'. Mendengar itu, saya langsung menyuruh kakak mengunci kamar, takutnya pelaku masih ada," ujar Arry di depan rumah korban, Sabtu (12/9/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun langsung menghubungi polisi. Tidak berselang lama dia dan polisi sudah tiba di rumah Nelson dengan kondisi pintu gerbang dalam keadaan terbuka.

"Polisi sempat menembakkan senjata peringatan, takut pelaku masih ada. Lalu, kakak itu (Riris) sudah di depan menangis dengan bersimbah darah. Sedangkan korban sudah bersimbah darah di ruang tamu," terang Arry.

Arry menuturkan, Riris juga mengalami luka di kepala. Riris mengaku dipukul stik golf oleh perampok.

"Kepalanya sobek, perutnya dipukul stik golf enam kali. Saat ini lagi di operasi dan suaminya sudah dibawa ke rumah duka Dharmais," terang Arry.

Arry mengungkapkan, kedua pasutri itu hanya tinggal berdua di lantai satu rumah. Dan pembantu di lantai dua.

"Mereka sudah puluhan tahun tinggal disini. Bahkan sedang bangun rumah di belakang rumah tempat kejadian," tutup Arry. (spt/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads