Wanita di Situbondo ini Bernama Mati, Kondisinya Segar Bugar

Wanita di Situbondo ini Bernama Mati, Kondisinya Segar Bugar

Ghazali Dasuqi - detikNews
Rabu, 09 Sep 2015 17:52 WIB
Foto: Ghazali Dasuqi
Situbondo - Kata 'mati' selalu saja identik dengan kematian. Namun di Situbondo Jawa Timur, Mati ternyata masih hidup. Kondisi wanita buruh tani itu bahkan masih segar bugar. Ibu 2 anak itu juga tidak pernah merasa gusar, ngeri, atau aneh dengan nama Mati, yang telah diberikan kedua orangtuanya pada 46 tahun silam.

"Sudah terbiasa sejak kecil. Orang di sini juga biasa memanggil saya Mathi, tapi tulisannya Mati. Benar sesuai di KTP, saya segar bugar," kata Mati kepada detikcom di rumahnya, di Dusun Palangan Barat RT 03 RW 01 Desa Palangan, Kecamatan Jangkar, Rabu (9/9/2015).

Sesuai data di KTP elektronik bernomor 3512124107690017, nama wanita ini memang bertuliskan Mati. Dia lahir di Situbondo pada 1 Juli 1969. Mati merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, yang lahir dari pasangan Marin dan Ambasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita ini tidak pernah protes terhadap kedua orangtuanya yang kini telah sama-sama meninggal dunia, terkait pemberian nama Mati kepada dirinya. Ketiga kakaknya memiliki nama yang wajar. Saudara tertuanya bernama Maya, lalu anak kedua bernama Toyani, ketiga Sumawi, lalu si bungsu bernama Mati.

"Tapi sekarang tinggal tiga, kakak ketiga saya, Asmawi, sudah meninggal dunia," sambung Mati.

Meski namanya sendiri tergolong cukup aneh, namun Mati tidak berinisiatif memberikan nama yang aneh-aneh pula kepada anak-anaknya. Terbukti, kedua anaknya hasil pernikahan Mati dengan Shaleh namanya cukup bagus, yakni Isnawati dan Hadi. Kedua anak Mati itu kini sudah sama-sama telah menikah.

Kepala Desa Palangan Kecamatan Jangkar, Mashudi mengatakan, data dalam KTP itu sudah benar. Warga setempat juga tidak merasa janggal dengan nama Mati tersebut. Sebab, panggilan keseharian yang bersangkutan jauh dari makna kematian.

"Hanya tulisannya Mati, kalau orang-orang di sini memanggilnya Mathi. Masak mau ditulis Madi, nanti malah mirip nama laki-laki. Jadi KTP itu sudah benar dan tidak ada masalah," papar Mashudi. (fat/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads