"Sudah terbiasa sejak kecil. Orang di sini juga biasa memanggil saya Mathi, tapi tulisannya Mati. Benar sesuai di KTP, saya segar bugar," kata Mati kepada detikcom di rumahnya, di Dusun Palangan Barat RT 03 RW 01 Desa Palangan, Kecamatan Jangkar, Rabu (9/9/2015).
Sesuai data di KTP elektronik bernomor 3512124107690017, nama wanita ini memang bertuliskan Mati. Dia lahir di Situbondo pada 1 Juli 1969. Mati merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, yang lahir dari pasangan Marin dan Ambasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tapi sekarang tinggal tiga, kakak ketiga saya, Asmawi, sudah meninggal dunia," sambung Mati.
![]() |
Kepala Desa Palangan Kecamatan Jangkar, Mashudi mengatakan, data dalam KTP itu sudah benar. Warga setempat juga tidak merasa janggal dengan nama Mati tersebut. Sebab, panggilan keseharian yang bersangkutan jauh dari makna kematian.
"Hanya tulisannya Mati, kalau orang-orang di sini memanggilnya Mathi. Masak mau ditulis Madi, nanti malah mirip nama laki-laki. Jadi KTP itu sudah benar dan tidak ada masalah," papar Mashudi. (fat/try)