Proyek LRT Bernilai Rp 23 T, Menghubungkan Jakarta Bogor Depok Bekasi

Proyek LRT Bernilai Rp 23 T, Menghubungkan Jakarta Bogor Depok Bekasi

Mega Putra Ratya - detikNews
Rabu, 09 Sep 2015 11:37 WIB
Proyek LRT Bernilai Rp 23 T, Menghubungkan Jakarta Bogor Depok Bekasi
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Hari ini, proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) diresmikan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Nilai proyek ini Rp 23 triliun.

Demikian disampaikan oleh Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk (ADHI), Kiswodarmawan, usai groundbreaking proyek LRT ini, Rabu (9/9/2015).

"Estimasi kami kurang lebih Rp 23 triliun untuk prasarana. Untuk tahap I ini separuhnya. Kami cari dana dari rights issue," kata Kiswo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adhi Karya memang ditunjuk menjadi pemimpin proyek LRT ini. BUMN konstruksi ini akan mendapatkan suntikan modal berupa penyertaan modal negara (PMN).

Tahap I proyek ini akan melalui rute, Cibubur-Cawang-Bekasi Timur dan Cawang-Dukuh Atas. Akan ada 21 stasiun yang dilewati oleh LRT tahap I ini.

"Pendanaannya menggunakan dana perbankan dan Adhi Karya. Nanti kalau sudah selesai dan bisa beroperasi akan dibeli pemerintah, sehingga Adhi Karya bisa mengerjakan tahap berikutnya," jelas Kiswo.

Presiden Jokowi mengatakan proyek LRT tahap I ini akan beroperasi pada 2018. Transportasi massal ini terintegrasi dengan sarana lain.

"LRT dari Gubernur Jabar, masuk ke LRT Gubernur DKI dan terintegrasi dengan semua moda transportasi yang ada di DKI, baik MRT, TransJakarta Busway baik dengan kereta ke bandaranya, baik dengan kereta cepatnya juga," ujar Jokowi.

Jokowi juga berharap LRT ini bisa rampung sebelum dimulainya Asian Games di 2018 mendatang. Selain LRT Adhi Karya, akan dibangun juga LRT di tengah kota Jakarta besutan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Setelah Perpres ditandatangani, Jokowi bertanya kepada Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) tentang kapan proyek bisa dimulai. Ahok menjanjikan bisa dimulai Januari 2016.

"Karena di DKI harus lelang. Nggak apa-apa tapi yang penting sebelum Asian Games harus sudah dimulai," katanya. (mad/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads