Ahok ingin mencontoh stadion olahraga, salah satunya GOR Velodrome Rawamangun bisa menyerupai milik Inggris. Tentu saja dengan harga pembangunan lebih murah dibanding yang diajukan Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI.
"Kita ingin Velodrome kita standar kayak di London. Jadi Velodrome di London kan bagus-bagus, kenapa punya kita jelek banget," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (7/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang 25 juta USD pun juga sudah bagus banget. Terus saya tanya sama Dinas Olahraga, perbaikan Velodrome berapa duit sih? Sampai Rp 450 miliar dia bilang. Haduh sudah jelek gitu Rp 450 miliar. Mendingan saya bilang, eh tolong kamu di desain saya Rp 30 juta USD atau kira-kira Rp 450 miliar tapi standar London," sambungnya.
Untuk pembangunan stadion itu, Ahok pun menunjuk PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro) menyelesaikannya. Saking inginnya stadion berkelas internasional, maka Ahok ingin meminta proses pelelangan pun berpatokan dengan standar internasional.
Tidaklah mengherankan, pada 2012 lalu Inggris menjadi tuan rumah olimpiade. Di mana stadion balap sepeda di sana sangat modern dan keren. Oleh karena itu, pihaknya pun ingin membagi pengalaman tersebut dengan Ahok.
"Jadi tim yang terkait dengan proyek di Inggris hadir hari ini untuk berdiskusi dengan Pak Ahok. Bagaimana bisa membangun Velodrome (stadion balap sepeda) setingkat internasional, tapi dengan fasilitas sesuai keperluan Jakarta. Sesudah hari ini mungkin kami akan nemberi informasi spesifikasi di tingkat internasional. Berdasarkan itu saya pikir Jakpro bisa melaksanakan tender," kata Moazzam dengan menggunakan bahasa Indonesia bercampur Inggris. (aws/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini