Mengenal Vivi, Sosialita Cantik yang Perkarakan Tas Hermes Rp 950 Juta

Margaret Vivi mengikuti persidangan di PN Jakpus (rivki/detikcom)

Jakarta - Margaret Vivi memperkarakan penjualan sebuah tas Hermes senilai Rp 950 juta ke pengadilan. Ia melaporkan si penjual, Devita, dengan delik penipuan sehingga Devita kini meringkuk di penjara sembari disidang.

Berdasarkan catatan detikcom, Jumat (4/9/2015), Vivi merupakan sosialita Jakarta yang gemar melakukan kegiatan amal. Vivi menjadi anggota Haute Listier, sebuah kelompok sosialita dan fashionista di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial. Haute Listier dikenalkan ke publik pada 17 Februari 2012 lalu di Diagonale, Plaza Senayan.

"Kita bukan socialite, kesannya socialite apa sih. Kita fashionista management. Member kita ibu-ibu duta besar, pengusaha-pengusaha, mantan ibu menteri, orang-orang yang punya profesi," kata pendiri Haute Listier Management, Yulie Setyohadi dalam wawancara dengan Wolipop.com kala itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menjadi anggota manajemen tersebut juga tidak mudah. Yulie dan rekan-rekannya di Haute, Listier Teddy Hamzah dan Verusckan Nadja, yang melakukan perekrutan. Mereka juga bekerjasama dengan majalah Bazaar dalam memilih siapa saja yang bisa menjadi anggota Haute Listier.

Selain Vivi, beberapa anggota Haute Lister Lifestyle Management di antaranya Diane Woelfer, Poppy Hayono Isman, Dewi Soedarjo, Diah Permatasari, Marissa Nasution, Monica Hendrayanta, Shella Hardianto, Aimee Juliette, Wanda Ponika, Raline Shah dan Claudia Hidayat.

Di akun instragramnya, Vivi juga mengunggah kegiatannya saat memberi santunan kepada korban banjir Jakarta awal tahun ini. Mengenakan topi dan berbalut mantel, ia terjun langsung ke banjir di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan membagikan bantuan langsung ke anak-anak yang mengungsi di tenda.

Terkait kasusnya, Vivi menyatakan tidak mempersalahkan seberapa besar uang yang diambil oleh Devita. Ia hanya memberikan pembelajaran kepada Devita untuk lebih hati-hati berperilaku.

"Sebenarnya duit Rp 450 juta bukan masalah bagi saya. Tapi ini untuk memberi pelajaran ke dia dan juga supaya tidak ada orang lain yang mengalami seperti saya," ucap Vivi yang keluarga besarnya bisnis dealer mobil di berbagai kota di Indonesia ini. (asp/nrl)