Proyek Ekspansi Masjidil Haram Made by Indonesian, Syukron Sudirman!

Laporan dari Arab Saudi

Proyek Ekspansi Masjidil Haram Made by Indonesian, Syukron Sudirman!

Gagah Wijoseno - detikNews
Jumat, 04 Sep 2015 01:02 WIB
Sudirman mengenakan helm dan rompi proyek/Foto: Gagah Wijoseno
Makkah - Indonesia bukan barang aneh di Makkah, baik orang-orangnya maupun budayanya. 'Indonesia bagus' begitu yang sering diucapkan orang-orang Arab jika memuji orang Indonesia, apalagi kalau dagangannya laris terjual.

Selama wara wiri di Makkah terutama di Masjidil Haram pada musim haji ini, detikcom kerap berjumpa dengan orang-orang Indonesia. Bukan yang hendak berhaji, tetapi mereka yang memang bekerja di Makkah, entah sebagai pemilik toko, pemilik restoran, penjaga kasir, sopir, dan masih banyak lagi.

Seperti ketika Tim Media Center Haji (MCH), tempat detikcom tergabung saat ini, usai Ashar melihat-lihat proyek ekspansi Masjidil Haram, yakni di perluasan King Abdullah. Saat menyusuri salah satu lorong yang menuju ke tempat thawaf ada seorang dengan perawakan kurus dan jenggot lebat menyapa kami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ingat saja Jenderal Sudirman," katanya saat kami bertanya namanya.

Masih dengan pakaian proyek, rompi dan helm, Sudirman bercerita dirinya bekerja di bagian keselamatan kerja. Merelakan karirnya di Kilang Balongan, Cilacap, bersama Pertamina, Sudirman tak henti mengucapkan syukurnya.

"Masya Allah, luar biasa. Anugerah yang sangat besar. Mimpi yang diijabah oleh Allah bisa kerja di sini," tuturnya.

Sudirman mengaku sudah menanti-nanti kedatangan jemaah haji Indonesia. Menurut pria asal Sukabumi ini, jemaah Indonesia dikenal sopan dibanding jemaah dari neagra lain.

"Indonesia itu istimewa. Indonesia menjaga adat istiadat, menuruti aturan. Tidak banyak melanggar aturan. Ramah," tuturnya sambil terus menyunggingkan senyum.

Pria yang mengaku bisa bahasa Inggris, Turki, Urdu, Arab, dan akan belajar bahasa Prancis ini sudah 1,5 tahun berada di Arab Saudi. Ketika selesai pada akhir 2016 nanti, masjid Abdullah yang menjadi bagian proyek perluasan Masjidil Haram ini bisa menampung sampai 2 juta jemaah.

Sudirman menerangkan, walaupun masih konstruksi beberapa bagian Masjid Abdullah sudah dibuka. Salah satunya adalah Bab Hijrah yang menghubungkan masjid Abdullah langsung menuju ke tempat Thawaf. Total ada 4 gerbang yang bisa dilewati menuju Baitullah, yakni Bab Umroh, Bab Hijrah, Bab Syamiyah, dan Bab Fatah.

"Februari tahun ini sudah dibuka," tuturnya menyinggung Bab Hijrah.

Setelah berucap salam dan bertukar nomor telepon, kami berpisah dengan Sudirman. Tak berselang lama, kurang lebih 10 menit kemudian, kami berjumpa dengan Asep Yunus (45).

"Saya kerja di sini sudah 1,5 tahun," tuturnya yang terlihat hendak pulang ke rumah.

Bersama perusahaan PJTKI, Yunus menghentikan karirnya sebagai sopir angkot di Cirebon. Dengan tekad kuat dia pergi ke Arab Saudi.

"Dibayar 2.400 riyal tiap bulan. Itu sudah bersih. Nanti dikasih juga uang untuk tiket pesawat mudik," kata Yunus.

Pembicaraan kami dengan Yunus tidak berlangsung lama. Seorang askar di ujung lorong sudah teriak-teriak sambil menujuk kami agar jangan berhenti di tengah jalan.

Yunus sebagai pekerja konstruksi dan Sudirman sebagai pengawas hanyalah dua di antara banyak pekerja Indonesia yang terlibat dalam proyek perluasan Masjidil Haram. Berapa banyak jumlah pekerja Indonesia? Belum ada informasi valid soal ini, tapi ada yang menyebut dari 4.000 pekerja separuhnya berasal dari Indonesia.

Jadi apakah Anda sepakat proyek perluasan Masjidil Haram Made by Indonesian? (gah/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads