Mengenang Momen PAN sebagai 'Kopilot' KMP yang Tinggal Sejarah

Mengenang Momen PAN sebagai 'Kopilot' KMP yang Tinggal Sejarah

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 03 Sep 2015 07:04 WIB
Foto: Dok Detikcom
Jakarta - PAN yang awalnya menjadi motor Koalisi Merah Putih (KMP), kini hengkang dari koalisi yang sudah dideklarasikan permanen itu. Kata-kata solid dan momen kebersamaan PAN bersama parpol KMP lainnya kini hanya tinggal kenangan. Padahal, PAN sudah dianggap sebagai 'kopilot' dalam pesawat KMP.

Koalisi Merah Putih merupakan gabungan partai-partai pengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014. Cikal bakalnya adalah ketika Prabowo meminang Hatta untuk menjadi cawapres. Mereka pun resmi berduet setelah diumumkan di Rakernas PAN pada 14 Mei 2014 silam.

Prabowo dan Hatta


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PAN menetapkan secara aklamasi untuk mencalonkan Prabowo Subianto sebagai presiden. Kami mengusulkan Ketum PAN menjadi calon wakil presiden" kata Ketua Umum PAN Hatta Rajasa membacakan hasil Rakernas PAN di Kantor DPP PAN, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2014).

PAN kemudian bergandengan dengan Gerindra, Golkar, PKS, PPP, PD dan PBB untuk berkampanye dan berusaha memenangkan Pilpres 2014. Mereka berkeliling ke penjuru Indonesia untuk meyakinkan pemilih. Tetapi, pada akhirnya Prabowo-Hatta harus menyerah kalah terhadap pasangan Jokowi-JK.

Kampanye Prabowo-Hatta di GBK


Hanya beberapa hari setelah Pilpres pada 9 Juli 2014, koalisi ini bergerak. Kekalahan seakan justru memperkuat ikatan mereka sehingga koalisi permanen dideklarasikan di Tugu Proklamasi pada 14 Juli.

Bendera merah putih dipasang dengan tulisan 'Koalisi Merah Putih'. Para pimpinan partai politik yang datang dengan kemeja putih dan pin garuda merah di dada kemudian menandatangani MoU. Semua pendukung Prabowo-Hatta di Pilpres hadir kecuali Partai Demokrat yang hanya mengirim perwakilan.

Penandatanganan MoU Koalisi Permanen di Tugu Proklamasi


Setelah hiruk pikuk Pilpres berakhir, kebersamaan KMP masih terjaga. Secara rutin KMP mengadakan pertemuan dengan lokasi yang berpindah-pindah, kadang di Bakrie Tower, bisa juga di rumah Prabowo di Hambalang, atau kediaman ketum parpol lainnya. Mereka biasanya berkumpul untuk membicarakan isu terkini yang sedang hangat.

Pertemuan di Rumah Hatta Rajasa


Kekompakan KMP mulai diuji ketika ada perbedaan pendapat terkait Perppu Pilkada langsung. Golkar menolak mati-matian Perppu yang dikeluarkan Presiden SBY. Hatta yang saat itu masih menjabat sebagai Ketum PAN lalu hadir sebagai penengah.

PAN lalu masih setia bersama KMP dengan dibuktikan kehadiran elite-elitenya di hajatan besar baik munas, kongres, maupun muktamar. Hingga pada akhirnya, pucuk pimpinan PAN berganti dari Hatta Rajasa ke Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan Terpilih jadi Ketum PAN


Zulkifli mulai merangkul KIH. Rakernas PAN dihadiri oleh Presiden Joko Widodo serta ketum-ketum parpol KIH dan KMP. Suksesnya PAN menyatukan dua koalisi tersebut kemudian diacungi jempol.

Elite KMP dan KIH hadir di Rakernas PAN


Namun, makin lama PAN justru semakin merapat ke KIH. Momen terakhir PAN bersama KMP adalah saat upacara HUT ke-70 RI yang diadakan oleh KMP di Nusantara Polo Club, Bogor. PAN saat itu diwakili oleh Sekjen Eddy Soeparno dan delegasi satgas yang ikut berbaris rapi.

HUT ke-70 RI yang dirayakan KMP


Barisan rapi itu kini bubar jalan. PAN pergi dari KMP tanpa pamit dan kini mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Kebersamaan yang tinggal sejarah itu sekarang hanya bisa dikenang.


PAN kini di sisi Jokowi
(imk/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads