Beredar Buku Pelajaran Meresahkan di Jakarta, ini Penjelasan Disdik DKI

Beredar Buku Pelajaran Meresahkan di Jakarta, ini Penjelasan Disdik DKI

Mulya Nur Bilkis - detikNews
Rabu, 02 Sep 2015 16:20 WIB
Foto: dok. istimewa
Jakarta - Orang tua siswa di DKI Jakarta resah dengan beredarnya foto dari sebuah buku pelajaran yang dianggap mengaburkan ajaran agama. Benarkah ada buku yang mengaburkan ajaran agama beredar di DKI?

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budiman sudah mengetahui soal isu buku meresahkan itu. Arie menjelaskan buku berjudul "Program Pelajar Jakarta Berkarakter" itu bukanlah buku pelajaran wajib. Buku itu bertujuan mencegah tawuran pelajar dan deradikalisasi.

"Tidak sama sekali bertentangan dengan ajaran agama. Bacanya jangan sepotong-potong," kata Arie kepada wartawan, Rabu (2/9/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isu buku meresahkan ini memang bermula dari foto beberapa halaman sebuah buku yang dinilai mengaburkan ajaran agama. Dari foto-foto yang beredar, jika dilihat sekilas, memang seolah-olah ada muatan mengaburkan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan manusia. Namun jika dibaca seksama, maka maksud sebenarnya bisa terbaca.

"Yang menyebarkan foto-fotonya itu hanya mengambil bagian yang sepotong-potong. Baca buku kan tidak bisa seperti itu. Karena di bagian belakang foto yang disebarkan itu ada penjelasannya. Harusnya itu juga disebarkan dong," ujar Arie.

Dia juga menegaskan, lembaga yang diajak kerja sama oleh Pemprov DKIΒ  dalam penerbitan buku itu, yaitu Al Kahfi, terafiliasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sehingga, Arie menegaskan, tak mungkin bertentangan dengan ajaran agama.

"Intinya bukunya itu tidak sama sekali bertentangan dengan ajaran agama. Apalagi pembina yayasan Al Kahfi itu kan orang MUI juga. Jadi sudah diendorse lah itu sama MUI," ulasnya.

Dalam foto-foto buku yang beredar, jika dilihat selintas, memang terlihat seolah-olah muatan buku tersebut menegasikan nilai-nilai ketuhanan. Ada sejumlah poin yang berisi pernyataan seolah-olah tak ada peran Tuhan di dunia. Namun jika diperhatikan lebih seksama, ternyata poin-poin yang dianggap menegasikan peran Tuhan adalah poin-poin yang harus dijawab oleh generasi muda Indonesia.

Salah satu bagian dari buku tersebut menjelaskan bahwa ilmuwan barat kebanyakan tak percaya Tuhan. Oleh karenanya, generasi muda muslim harus bisa menjawab pernyataan-pernyataan ilmuwan barat.

"Jika generasi muslim dapat menjawab pandangan ilmuwan tersebut, maka akan muncul keimanan yang semakin kuat karena dilandasi oleh ilmu pengetahuan yang kuat. Hal ini akan berefek pada kecintaan Tuhan yang semakin tinggi," demikian penggalan isi buku tersebut.

Berikut adalah foto-foto buku yang meresahkan itu:
(tor/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads