Misteri 'Udang' yang Mengganjal Risma

ADVERTISEMENT

Misteri 'Udang' yang Mengganjal Risma

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 01 Sep 2015 10:55 WIB
Foto: Budi Sugiharto
- "Ini tentu saya kira ada batu di balik udang atau udang di balik batu"

Jakarta - Begitulah kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gagalnya pencalonan Rasiyo dan Dhimam Abror di Pilkada Surabaya 2015. Kegagalan Rasiyo-Dhimam seolah menggugat rasio politik, apa benar ini untuk mengganjal kepemimpininan Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya Jawa Timur?

Para tokoh politik telah menyatakan keheranannya. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menengarai ada pihak yang sengaja ingin menggagalkan Pilkada serentak 2015 di Surabaya.

"Jajaran penyelenggara Pemilu (termasuk Pemilukada) perlu lakukan investigasi ~ utk mengetahui apakah memang ada 'permainan'" ujar SBY lewat akun Twitternya @SBYudhoyono seperti dikutip detikcom, Minggu (30/8) malam.

SBY ingin mengetahui siapa gerangan 'pemain' drama politik ini. PDIP, partai pengusung Risma, menduga memang upaya penjegalan ini gara-gara Risma merupakan sosok yang sulit dikalahkan.

Karena terlalu sulit dikalahkan di Pilkada 2015, satu-satunya cara untuk menjatuhkan Risma adalah dengan menunda Pemilihan Walikota Surabaya itu hingga 2017. Bila itu terjadi, jabatan Walikota Surabaya sampai 2017 tak akan lagi dijabat Risma, melainkan dijabat seorang Pelaksana tugas saja.

"Sampai saat ini kami mencium seperti itu (ada upaya penjegalan). Siapa yang bermain dan kacaukan skenario, belum tahu," kata Ketua DPP PDIP Trimedya Pandjaitan di Parlemen Pusat, Senin (31/8) kemarin.

PDIP Surabaya menambahkan, bila KPU Surabaya tak meloloskan Rasiyo-Dhimam maka sama saja dengan menyandera hak pilih 2,3 juta penduduk Surabaya. Kegagalan Rasiyo-Dhimam sendiri disebabkan oleh faktor administratif yakni soal SK DPP PAN yang berbeda antara hasil pindai dengan keluaran fisik, serta surat bebas tunggakan pajak dari calon.

Perkara tetek-bengek surat-syarat itu ternyata bisa meyeret persoalan yang tak simpel. Ini sekaligus memantik keheranan, soal bagaimana mungkin soal adminsitrasi bisa mengorbankan kepemimpinan kota sebesar Surabaya. Risma sendiri menaruh curiga.

"Aku cuman ngomong ono sing aneh (aku hanya bicara ada yang aneh)," kata Risma kepada wartawan di Surabaya kemarin.

Bila merujuk pada perumpamaan Zulkifli Hasan, entah apa yang sebenarnya disajikan untuk Risma, batu atau udang. Kini PAN dan Partai Demokrat sebagai pengusung Rasiyo-Dhimam sedang menindaklanjuti kegagalan usungannya sampai ke DKPP dan Badan Pengawas Pemilu.


(dnu/van)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT