"Ini adalah suatu hak dari buruh yang penting demo terkendali. Kalau kita mau melihat nuansa batin dari buruh, memang kami juga, melihat buruh sekarang ini dalam posisi tertekan," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Selain masalah penghasilan yang dikeluhkan, menurutnya buruh akan menyuarakan persoalan keberadaan masuknya tenaga kerja asing. Hal ini yang membuat tenaga kerja domestik seperti buruh merasa tersaingi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait keberadaan tenaga kerja asing dari China, Agus menyebut harus diambil solusi dari pemerintah. Menurutnya, harus ada kebijakan yang fair untuk menyediakan program terhadap buruh agar menekan angka pemutusan hubungan kerja.
"Dia (TKA asal China), punya posisi yang cukup kuat, punya bargaining khusus yang kuat. Sedangkan, buruh kita bila dia tidak punya skill, maka dia harus bersaing. Menurut saya ini akan mengancam," sebutnya. (hty/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini