Kisah Heri, Bernostalgia dengan Hiburan 'Jadul' Layar Tancap

Jakarta - Seiring perkembangan zaman, hiburan lawas seperti layar tancap pun semakin lama semakin berkurang hingga akhirnya jarang dijumpai. Teknologi yang beragam dan efisien membuat layar tancap kehilangan pesonanya sebagai hiburan masyarakat perkotaan.

Walaupun sudah jarang menampakkan diri, bukan berarti layar tancap dilupakan begitu saja. Dalam rangka merayakan acara 17 Agustusan, warga RT 12 RW 05 Mampang Prapatan kembali bernostalgia dengan hiburan layar tancap yang digelar Sabtu (28/9/2015) ini.

"Awalnya memang ingin merayakan 17-an, tapi juga sekaligus mengenang masa lalu dengan layar tancep," ujar Heri, warga RT 12 yang juga merupakan panitia 17 Agustusan kepada detikcom.

Alat elektronik seperti CD player hingga proyektor modern pun menjadi pilihan panitia untuk menciptakan suasana layar tancap. Memang tak ada proyektor khas layar tancap di lokasi tersebut, namun suasana yang diciptakan kembali membuat para warga bernostalgia kembali, saat layar tancap masih menjadi pilihan utama hiburan warga.

"Lucu aja, jadi kayak zaman dulu gitu, ada layar tancep pas malem minggu. Film nya pun film lama ya, Warkop DKI, film Benyamin," kata Dodi, warga sekitar yang ikut menyaksikan pemutaran film tersebut.

Kegiatan yang ternyata cukup sukses menarik minat warga ini diakui Heri akan kembali digelar tahun depan saat perayaan 17-an. "Kalau melihat antusiasme warga kayaknya tahun depan kita bisa gelar lagi. Daripada lomba-lomba yang biasa, kayaknya layar tancap bisa jadi pilihan sekalian bernostalgia," ujarnya sambil tertawa.

Beberapa film komedi lawas sengaja disiapkan untuk menemani malam minggu warga RT 12 yang tak berencana kemana-mana. Penayangan film akan dilakukan hingga menjelang tengah malam. (rni/rvk)