Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berkomitmen untuk mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi di tanah Papua. Seluruh propinsi dan kabupaten akan dibangun bandara-bandara perintis untuk mempermudah mobilitas warga.
"Target kami dalam 5 tahun sebisa mungkin bandara di ibukota propinsi dan kabupaten bisa didarati pesawat jet, ATR 72 atau hercules," kata Jonan usai meresmikan sarana transportasi di Pelabuhan Penyeberangan Arar, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (29/8/2015).
Jonan berharap, meski kondisi geografis Papua berbukit-bukit dengan hutan lebat serta dikelilingi lautan, hal tersebut tidak menghalangi warganya dalam bermobilisasi. Oleh karena itu, sarana dan prasarana transportasi harus ditingkatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pesawat besar bisa masuk, biayanyaย (transportasi ke Papua) turun. Sebisa mungkin kalau ada lahannya kita buat runway pesawat jet, hercules atau ATR," tuturnya.
Selama ini mobilitas warga Papua terhalang oleh minimnya infrastruktur. Ditambah lagi cuaca yang kerap tak bersahabat seringkali menghambat mereka untuk beraktifitas. Hal itu juga dikeluhkan oleh Gubernur Papua Barat, Abraham Oktavianus Aturuli.
"(Warga) Propinsi Papua Barat sangat sulit melakukan perjalanan karena kondisi geografis yang sulit serta belum memiliki sarana dan prasarana transportasi yang memadai," ujarnya.
Oleh karena itu Abraham mengaku sangat senang atas dibangunnya 2 pelabuhan perintis di Sorong yaitu Pelabuhan Penyeberangan Arar dan Pelabuhan Penyeberangan Waigeo oleh Kemenhub. Ditambah 5 kapal motor penyeberangan (KMP) baru juga siap beroperasi di kawasan tersebut.
Kapal-kapal ini bertarif lebih murah jika dibanding kapal komersil. Apalagi ukuran KMP juga lebih besar sehinga mampu melintas di tengah gelombang tinggi.
(kff/rvk)