"Pengungkapan kasus ini berasal dari informasi masyarakat sekitar bahwa akan ada pengiriman paket yang diduga berisi sabu. Paket sabu seberat 4.055,7 Kg berasal dari China dengan alamat tujuan Pontianak, Kalimantan Barat," ujar Kabag Humas BNN, Kombes Slamet Pribadi dalam konfrensi pers di lobby gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2015).
Tim melakukan penyelidikan dan pemantauan di salah satu kantor Ekspedisi pasa Senin 24 Agustus dan mengamankan J alias Jali ketika hendak mengambil paket tersebut. "Setelah dibuka isi paket itu, petugas menemukan 4 buah pipa besi Stainles berisi sabu seberat 1351,7 gram yang dibungkus dalam 2 plastik bening," papar Slamet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salmet menuturkan masih di hari yang sama, diketahui terdapat paket kiriman lain yang ditujukan kepada Boy. Petugas menyita lagi paket tersebut dari kantor jasa kantor pengiriman barang.
"Setelah dibuka paket itu berisi narkoba jenis sabu dengan berat 2.704 yang disembunyikan ke dalam pipa besi stainles. Total keseluruhan kedua paket tersebut seberat 4.055,7 gram sabu. Selain barang bukti sabu, penyidik juga menyita satu lembar tanda terima paket dengan nomor SA15082140, lima bua telepon genggam dan dua buah ATM dari kedua tangan tersangka," paparnya.
Ia menjelaskan Kampung Beting telah jadi perhatian pimpinan BNN. Selain beberapa waktu lalu ada kunjungan kerja Presiden Joko Widodo.
"Kampung Beting ini kondisinya hampir mirip seperti Kampung Ambon di Jakarta. Oleh karena itu ini menjadi perhatian kita bersama dan menuntaskan peredaran narkotika," tandasnya. (edo/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini