EO Bikini Party dan SMA Muhammadiyah 11 Jakarta Berdamai

EO Bikini Party dan SMA Muhammadiyah 11 Jakarta Berdamai

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Kamis, 27 Agu 2015 12:43 WIB
Foto: Edward Febriyatri Kusuma
Jakarta - Divine Production, event organizer (EO) pesta bikini meminta maaf atas dicatutnya nama SMA Muhammadiyah 11 Jakarta dalam promosi acara tersebut. Pihak Divine meminta maaf dan keduanya berdamai.

Acara perdamaian itu berlangsung di lapangan SMA Muhammadiyah 11 Jakarta, Jl Balai Pustaka nomor II, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2015).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadir dalam acara itu Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 11 Jakarta Slamet Mustopo dan Ketua EO Divine Production, Immanuel Tulus Hasiholan. Beberapa perwakilan guru dan pihak EO Divine Production juga turut menjadi saksi acara tersebut. Kedua pihak bergandengan tangan dan tersenyum.



Draf perdamaian dibacakan Immanuel. Berikut isi perdamaian tersebut:

Kami yang tergabung dalam Divine Production diberikan kesempatan yang berharga untuk datang dan bertemu dengan keluarga besar SMA Muhammadiyah 11 Jakarta untuk meminta maaf secara langsung dan terbuka terhubung dengan berita yang sempat beredar dan membuat kecewa serta marah SMA Muhammadiyah 11 Jakarta pada khususnya dan warga Muhamamdiyah pada umumnya.

Izinkan kami menyampaikan permintaan maaf dari lubuk hati terdalam atas kesalahan kami sebagai pihak yang baru merencanakan penyelenggaraan suatu acara pada hari Sabtu 20 April 2015 yang bertajuk Splash After Class, bertempat di area kolam renang Media Hotel and Tower Jalan Gunung Sahari Raya nomor 3, Jakarta Pusat.

Dengan menggunakan video server sebagai salah satu media untuk melakukan promosi rencana acara tersebut, di mana dalam salah satu bagian ada cuplikan video capture tersebut terdapat beberapa nama sekolah yang tercantum sebagai pendukung acara, salah satunya adanya SMA Muhammadiyah 11 Jakarta.

Kami menyadari bahwa kami adalah insan manusia yang tidak terlepas dari dosa dan kekhilafan. Adapun kekhilafan yang kami lakukan tersebut telah merugikan pihak lainnya khususnya sekolah SMA Muhammadiyah 11. Dan pada warga Muhammadiyah pada umumnya.

Saya tegaskan bahwa sedari awal pihak SMA Muhammadiyah jelas tidak pernah memberikan izin atau dukungan dalam bentuk apapun terkait acara tersebut.

Bahkan pihak SMA Muhammadiyah 11 Jakarta tidak mengetahui tentang acara tersebut sehingga dapatlah kami nyatakan bahwa tercantumnya nama SMA Muhammadiyah 11 Jakarta dalam media promosi tersebut adalah kecolongan kami. Sekali lagi kami tegaskan SMA Muhammadiyah 11 Jakarta tidak terlibat dalam promosi tersebut. Itu semua adalah kekhilafan dari Divine Production.

Oleh karena itu dalam kesempatan yang penting dan berharga kami sampaikan dari lubuk hati yang paling dalam permohonan maaf sedalam-dalamnya atas kesalahan kami kepada Bapak Ibu guru dan warga sekolah Muhamamdiyah 11 Jakarta, para alumni SMA Muhammadiyah 11, pimpinan cabang Muhammadiyah Rawamangun serta warga Muhammadiyah pada umumnya.

Kami menyesali peristiwa ini dan karenanya kami menjadikan peristiwa ini pelajaran berharga sehingga kami yakinkan hal serupa tidak akan terulang lagi untuk dilakukan Divine Production di kemudian hari.

Demikian permohonan maaf ini kami sampaikan secara langsung dan terbuka sebagai permohonan maaf kami.


Sementara itu, sang kepala sekolah, Slamet Mustopo berterima kasih kepada Divine Production yang telah meminta maaf. Menurutnya, upaya permintaan maaf dari Divine Production merupakan kesepakatan bersama.

"Hal ini (permintaan maaf) merupakan itikad baik. Sebagai lembaga dakwah kami tidak terlibat sama sekali dalam kegiatan itu. Sekali lagi mudah-mudahan ini bisa menjadi pembelajaran," ucap Slamet.

Sebelumnya Divine Production telah meminta maaf dan membatalkan pesta bikini untuk merayakan berakhirnya UN yang sedianya diselenggarakan Sabtu (25/4/2015) lalu.

(nwy/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads