Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tengah bekerja sama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) untuk mengawasi pengelolaan dana miliaran dolar yang sudah dijanjikan para donor untuk pembangunan Aceh dan Sumatera Utara pasca bencana gempa dan tsunami.Hal tersebut dinyatakan dalam rilis Kedubes Amerika Serikat yang diterima
detikcom, Sabtu (26/2/2005).Atas undangan pemerintah Indonesia, AS melalui USAID menyediakan penasehat dari US General Accounting Office/GAO (setingkat BPK) untuk membantu Indonesia memastikan akuntabilitas, transparansi dan penggunaan dana secara efisien.Upaya ini dipimpin oleh mantan Wakil Gubernur Senior Bank Indonesia, Anwar Nasution, dan dibantu oleh mantan Direktur Masalah Strategis pada GAO, Vic Rezenders. Nantinya akan dirancang sebuah kerangka kerja audit Aceh yang akan sangat bergantung pada keterampilan baru di bidang teknik, logistik dan manajemen.Kerja sama ini juga diharapkan akan membantu pembangunan Aceh sehingga berlangsung secepat dan seefektif mungkin.Sebelumnya, BPK telah mempertanyakan proses pencatatan atas bantuan asing yang disalurkan secara langsung untuk korban gempa bumi dan gelombang tsunami di Aceh dan Sumatera Utara yang mencapai sekitar Rp 39 triliun. Pencatatan itu dipertanyakan karena proses audit atas seluruh bantuan kemanusiaan di Aceh dan Sumut terlambat sekitar dua bulan sejak bencana alam tersebut terjadi.
(ast/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini