Lapan A2/Orari dilengkapi dengan kamera, Automatic Identification System (AIS), dan transmiter. Hasil citra satelit lebih bagus dibanding satelit pendahulu, Lapan A1/TubSat yang dibuat teknisi Lapan dan ahli Jerman. Lapan A2 juga lebih canggih karena memiliki citra satelit dalam bentuk video.
"Teknologi Lapan A2 melengkapi satelit sebelumnya," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin kepada detikcom, Rabu (26/8/2015).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lapan A2 berbobot 78 kg dan akan mengorbit di ketinggian 650 km dari permukaan bumi. Dengan kecepatan mencapai 7,5 kilometer per detik, maka satelit butuh 98 menit untuk satu kali mengelilingi bumi. Dalam sehari, Lapan A2 melintasi langit Indonesia sebanyak 14 kali.
"Satelit ini berorbit ekuatorial, bergerak diagonal di sekitar garis Khatulistiwa. Kalau satelit sebelumnya (Lapan A1) hanya bergerak di garis kutub," rinci Thomas.
Lapan A2 murni buatan ahli Lapan. Ada 20 orang yang terlibat. Pembuatan dilakukan di Rancabungur, Bogor, selama 5 tahun terakhir. Pusat kendali juga dilakukan di tempat tersebut. (try/nrl)