Sudah 26 Tahun Berlalu, Paskibraka Angkatan 89 Masih Kompak dan Solid

Pemuda Pemudi Paskibraka

Sudah 26 Tahun Berlalu, Paskibraka Angkatan 89 Masih Kompak dan Solid

Salmah Muslimah - detikNews
Rabu, 26 Agu 2015 14:03 WIB
Foto: Upacara penurunan Bendera Pusaka di Istana Merdeka 17 Agustus 2015 (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Tak hanya soal kedisiplinan yang diajarkan dalam pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Rasa kebersamaan dan kekompakan yang dibangun selama pelatihan sejak puluhan tahun lalu masih terjalin hingga kini.

Seperti yang diceritakan oleh Fajria Ramdhani Putra, anggota Paskibraka Nasional 1989 wakil Provinsi Bengkulu. Fajria yang kala itu masuk dalam kelompok 8 bertugas sebagai Pengerek Bendera di upacara Penuruan Bendera HUT RI di Istana Merdeka 17 Agustus 1989.
Foto: Dokumentasi Fajria


Tugas yang diberikan kepadanya bisa dilaksanakan dengan sukses karena bimbingan dari pelatih dan juga kekompakan teman-teman. Hal yang paling berkesan bagi Fajri saat dia menjalani karantina adalah rasa kebersamaan yang tetap dirasakannya hingga sekerang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal yang sangat terkesan oleh saya sampai saat ini kami masih kompak dengan teman seangkatan, bahkan sudah seperti saudara kandung sendiri. Walau sudah 26 tahun masih suka kumpul-kumpul atau reuni kecil-kecilan mulai reuni di dalam negeri entah itu kumpul temu kangen di Yogya, Jakarta bahkan sampai ramai-ramai keluar negeri," ucap Fajria dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Rabu (26/8/2015).

Selain anggota, para Komandan Paskibraka (Danpas) di angkatan Fajria juga kompak dan masih sering komunikasi. Salah satunya mantan Kapolri Jenderal (Pur) Timur Pradopo, yang meski sibuk kala masih menjabat masih menyempatkan diri untuk bersilaturahmi.

"Masih kontak-kontakan dengan para Danpas kami tahun 1989 seperti mantan Kapolri Kak Timur Pradopo, mantan Kadiv Humas Polri/Kapolda Sumsel Kak Iskandar Hasan, mantan Kapolda Papua Kak Bagus Ekodanto dan senior lainnya," jelas Fajria.

Pelajaran disiplin dan kebersamaan yang diberikan selama karantina Paskibraka sangat bermanfaat bagi Fajria. Bahkan hal tersebut diterapkan Fajria di lingkungan kerja dan membuat dia berprestasi di kantornya seperti menjadi Area Manager (AM) terbaik se-Indonesia dan diangkat menjadi Regional Manager Group Mitra Dana Putra Utama meski baru bekerja 1,5 tahun.

"Sejak saya menjadi Paskibraka Nasional, saya selalu ingin memberikan yang terbaik di mana pun bekerja, itulah salah satu semangat Paskibraka yang saya rasakan sampai saat ini," ucapnya.

Kembali ke masa pelatihan saat karantina, ada hal yang sangat diingat Fajria. Kala itu setiap pagi senior dan pembina akan mengecek kerapian kamar masing-masing peserta. Satu kamar diisi 3 orang, di mana Fajria sekamar dengan Ubai dari Kalteng dan Anito dari Timor Timur. Kamar paling rapi dan bersih akan mendapat kalung garuda yang disematkan ketika apel sarapan pagi. Untuk kamar terkotor akan mendapat kalung tulang ayam.

"Kamar kami pernah dapat tulang ayam di mana kalung tersebut harus dipakai seharian sampai serah terima berikutnya esok pagi saat apel sarapan," kata Fajria tertawa.

"Inilah sepenggal indahnya dan nikmatnya menjadi Paskibraka Nasional. Saya bersyukur sekali kepada Allah SWT, sekarang saya merasakan betapa besar manfaat menjadi Paskibraka Nasional karena punya link, persaudaraan yang luas dan banyak sekali dan merasakan betapa luas keanekaragaman suku bangsa negeri-negeri yang saya kunjungi," tambah Fajri yang sudah pernah singgah di 26 provinsi ini.

Anda pernah berpengalaman menjadi Paskibraka? Silakan berbagi cerita ke redaksi@detik.com. Jangan lupa sertakan kontak dan foto saat menjadi pengibar bendera.

(slm/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads