Berbagai kios yang biasanya terkesan monoton tak akan dilihat di pasar yang terletak di Jalan Cipaku itu. Kios-kios dipercantik sesuai dengan keinginan. Maklum saja, kebanyakan pemilik kios merupakan anak muda.
Keramaian 'anak pasar', begitu biasanya para pengunjung disebut, berpusat di lantai 1 dibandingkan di lantai dasar. Tak heran, sebab di sanalah magnet Pasar Santa berada. Beragam kios yang menjajakan kudapan, kaos-kaos keren bahkan piringan hitam pun berjejer dengan rapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai sepinya Pasar Santa kabarnya karena adanya pembangunan jalan layang di Jalan Wolter Monginsidi. Jalan raya yang berada di dekat Pasar Santa itu setiap kali menyebabkan kemacetan karena proyek pembangunan jalan.
"Salah satunya pembangunan jalan itu. Kan memang jadi macet dan berdebu kalau pagi atau siang," kata Andi ketika berbincang, Jumat (21/8/2015) malam.
Andi merupakan salah satu anak muda yang pernah membuka usaha di Pasar Santa. Namun Andi memutuskan menutup usahanya lantaran kurangnya animo pengunjung.
Pria yang berbisnis clothing itu menganggap, Pasar Santa lebih cocok bagi pebisnis kuliner. Memang dominasi bisnis kuliner lebih terasa di pasar yang letaknya agak menjorok dari jalan raya itu.
"Kuliner sih yang lebih cocok. Lebih ramai," kata Andi.
(dha/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini