Hal itu disampaikan Koordinator Investigasi ICW Febri Hendri usai bertemu pansel KPK di Gedung Setneg, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (21/8/2015) malam. Kendaraan yang dimaksud berupa mobil mewah dan motor gede.
"Itu bisa diliat dari pelat nomornya. Kan harusnya dia sudah bayar pajak bulan apa, tapi ini belum," kata Febri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa jadi itu dikonfirmasi yang bersangkutan, kalau diperlukan," kata juru bicara pansel KPK, Betty Alisjahbana ketika dikonfirmasi, Minggu (23/8/2015).
Betty menyebutkan ICW merupakan salah satu perwakilan dari publik yang juga membantu pansel dalam hal penelusuran rekam jejak. Tentunya masukan dari ICW akan ditindaklanjuti.
"Itu menjadi masukan bagi kami," ujar Betty.
Sebelumnya terkait hal tersebut, Febri belum mau membeberkan siapa calon yang dimaksud. Ia mempersilakan pansel KPK untuk mengkonfirmasi hal tersebut.
"Itu nanti teknis pansel bagaimana untuk melakukan pengecekan," ujarnya.
Selain pajak motor gede, temuan lain yaitu ada calon yang ijazahnya dari perguruan tinggi bermasalah. Lagi-lagi ICW tak mau memberi tahu dulu soal ini.
"Ada satu ijazah dari perguruan tinggi bermasalah," jelas Febri. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini