"Helikopter itu untuk evakuasi, terutama dari pulau Seribu. Kalau ada ombak besar, banyak nyawa meninggal di Pulau Seribu. Jadi kita butuh helikopter evakuasi ambulans seperti itu," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (21/8/2015).
Helikopter menurut Ahok bisa digunakan untuk banyak hal. Bukan tidak mungkin difungsikan untuk membantu distribusi air bersih ke Kepulauan Seribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita serahkan ke TNI AU. TNI AU yang tangani. Dia kan nggak punya helikopter, tapi itu bukan hibah, punya kita tapi dioperasikan dia," terangnya.
Salah satu syarat utama helikopter itu yakni bisa terbang rendah untuk mengangkut orang sakit menuju Jakarta.
Helikopter dengan spesifikasi yang diinginkan tak dimiliki oleh TNI AU, karena itu ditawarkan pada Pemprov DKI untuk membelinya. Namun, semuanya masih dikaji baik dari segi anggaran, hukum maupun sisi kebutuhannya.
"Masih dikaji.Β Kita lagi hitung apakah kebutuhannya banyak atau sewa lebih baik. Kalau sewa anggarannya gimana ngitungnya? Kalau kalau sewa helikopter ditangkap nggak? Karena sewa helikopter nggak ada dalam e-catalogue, sewa berapa jam? Kalau ada di e-catalogue LKPP boleh," terangnya.
Helikopter yang diinginkan, sambung Ahok sudah dimiliki pemerintah daerah di negara-negara maju, termasuk Singapura. Helikopter memang bisa diandalkan melakukan evakuasi bagi warga yang perlu penanganan darurat.
Karena itu Ahok sedang memperhitungkan segala aspek untuk pengadaan dan belum menargetkan kapan rencana ini terealisasi.
(mnb/fdn)