Terdapat satu bangunan kompleks pemakaman di RT 13 RW 02, Kampung Pulo. Makam ini berjarak sekitar 15 meter dari bibir Sungai Ciliwung yang akan dinormalisasi pemerintah.
Di dalam bangunan pemakaman terdapat lima makam. Salah satunya adalah makam dengan nisan yang bertuliskan K.H Kosim bin H Thohir, lahir di 1867 dan wafat pada 1947, Kampung Pulo. Terdapat empat makam lainnya di dalam satu bangunan. Namun, dari lima makam yang ada, hanya makam H Kosim yang dipagari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kenapa dikeramatkan, karena almarhum adalah salah satu penyebar agama dan yang dituakan di Kampung Pulo," tutur salah seorang warga, Zainal Asikin (30), saat berbincang dengan detikcom, Jumat (21/8/2015).
Zainal tinggal tidak jauh dari makam. Kediamannya yang juga akan digusur tepat menghadap bangunan makam bercat hijau dan hitam itu.
Karena dikeramatkan itulah, dia melanjutkan ceritanya, banyak warga yang datang untuk berziarah ke makam itu. "Bukan hanya dari Jawa, ada juga dari Kalimantan, Batam. Mereka ke sini untuk salawatan atau syawalan, tiap malam Jumat juga ada," ujarnya.
Meski ramai dikunjungi, warga sekitar memilih tidak memanfaatkan momen tersebut untuk mengais rezeki, seperti berjualan kembang atau jajanan.
![]() |
"Warga enggak ada yang cari keuntungan, tapi kita yang rawat makam untuk dibersihkan," kata pedagang baju di Tanah Abang ini.
Pengamatan detikcom, makam tidak tampak seperti pemakaman tua pada umumnya. Bangunan makam dilapisi porselen putih. Zainal mengatakan, makam tersebut sudah berdiri lama. Sejak dia kecil dan besar di Kampung Pulo dirinya mengakui makam itu sudah berdiri.
"Makamnya sudah beberapa kali dipugar," kata dia.
Terkait dengan isu pembongkaran makam, Gubernur DKi Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok sudah membantahnya. Ahok mengatakan, justru pihaknya akan melindungi makam para habib. Pemerintah hanya menertibkan permukiman kumuh yang menyalahi aturan, terutama yang didirikan di bantaran kali.
(ahy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini