Tanggapi Fahri Hamzah, Ruhut: Masa Kita Bloon?

Tanggapi Fahri Hamzah, Ruhut: Masa Kita Bloon?

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 20 Agu 2015 12:24 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut banyak anggota DPR rada bloon menuai reaksi. Pernyataan itu dianggap justru merendahkan diri Fahri sendiri.

"Kita di DPR, kita wakil rakyat. Itu dia yang merendahkan dirinya," kata anggota DPR F-PD, Ruhut Sitompul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015).

Pernyataan Fahri itu disampaikan dalam diskusi TV swasta soal pembangunan 7 proyek DPR. Dia menyebut anggota DPR bisa duduk di Senayan bukan karena cerdas namun karena disukai rakyat. Dia juga menyebut anggota DPR 'rada bloon' sehingga butuh bantuan dari staf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ruhut pun meminta pernyataan Fahri itu tidak disamaratakan ke semua anggota DPR.

"Masa kita bloon?" ujarnya.

Baca juga: Adian Napitupulu Protes Fahri Hamzah Sebut Anggota DPR Bloon di TV

Meski begitu, politikus nyentrik ini tak menanggapi serius pernyataan Fahri. Dia memilih untuk tidak memperpanjang, namun mempersilakan rekan anggota DPR lainnya untuk mengadu bila tersinggung dengan pernyataan Fahri.

"Saya anggap sepoi-sepoi angin saja. Diladenin nanti jadi besar. Ya tapi kalau ada teman-teman yang mau melaporkan, kita hormati," ucap anggota Komisi III DPR ini.

Sebelumnya, anggota DPR F-PDIP Adian Napitupulu Protes dengan pernyataan Fahri Hamzah tersebut. Dia pun meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR mengambil tindakan.

Berikut pernyataan Fahri Hamzah dalam diskusi tersebut:

Orang dalam demokrasi tidak dipilih karena disukai oleh pimpinan negara atau ditunjuk presiden, tapi dipilih oleh rakyatnya sendiri. Bukan karena dia cerdas tapi karena rakyat suka dia. Makanya kadang-rayat banyak orang datang ke DPR ini tidak cerdas, kadang-kadang mungkin kita bilang rada-rada bloon begitu. Tetapi dalam demokrasi, kita menghargai pilihan rakyat. Karena itu, kita memberikan kekuatan kepada otak dari orang-orang yang datang ke gedung ini dengan memberikan mereka staf, dengan memberikan sistem pendukung, pusat kajian, ilmuan, peneliti, dan lain-lain. Itulah cara kerja lembaga demokrasi. Ini tentunya memerlukan fasilitas. (imk/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads