Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokes) Polri Brigjen Arthur Tampi mengatakan, tim gabungan di lapangan masih berupaya melakukan evakuasi terhadap para jenazah korban Trigana Air yang ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Cuaca yang tidak bersahabat menjadi salah satu penyebab evakuasi tidak bisa dilakukan dengan cepat.
"Evakuasi diperkirakan melalui jalur darat dan itu diperkirakan sampai ke Oksibil magrib sore ini. Sementara magrib, tidak mungkin pesawat turun di Oksibil, jadi mulai besok baru bisa jasad diterbangkan ke Sentani dan dibawa ke RS Bhayangkara di Jayapura," kata Arthur saat berbincang dengan dengan detikcom, Rabu (19/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kedokteran juga akan meminta data-data primer lainnya dari keluarga korban, seperti rekam medis dan juga DNA.
"Sampai hari ini baru ada 16 keluarga yang sudah diambil sampel DNA. Untuk yang lainnya, diimbau untuk mendatangi posko antemortem DVI di RS Bhayangkara (Jayapura) untuk diambil sampel DNA-nya," kata Arthur yang saat ini berada di Papua memimpin proses identifikasi jenazah. (ahy/nwk)