Cerita Jenderal Soemitro, dari Wina Berencana Mengkudeta Soeharto

Cerita Jenderal Soemitro, dari Wina Berencana Mengkudeta Soeharto

Sudrajat - detikNews
Selasa, 18 Agu 2015 17:55 WIB
Foto: dok. Majalah Detik
Jakarta - Juni 1972, sebuah telegram menyelinap ke kediaman Dewa Soeradjana (Djani) di Kranj, Slovenia. Tanpa nama pengirim yang jelas, pesan dalam telegram itu memintanya hadir dalam sebuah konferensi selama sepekan di sebuah kastil di Wina, Austria.Β  Ahli kimia kelahiran Bali, 12 Februari 1938, itu manut. Rasa rindu akan kabar terbaru dari tanah airnya mengalahkan rasa takut dan kecurigaannya.
Β 
Konferensi itu diikuti sekitar 30 mahasiswa asal Indonesia yang belum kembali ke Tanah Air pasca-Gerakan 30 September 1965. Mereka sama-sama tak tahu siapa yang mengundang dan kenapa diundang. Juga tak tahu materi apa saja yang akan dibicarakan.
Β 
Semuanya baru terkuak ketika konferensi dimulai. Di sana hadir antara lain Wakil Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) Jenderal Soemitro, Marsekal Roesmin Noerjadin, Duta Besar RI untuk Austria Anak Agung Gde Agung, dan Kornelius Cahyo Trinugroho, yang disebut-sebut sebagai calon anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Dalam sambutannya, Soemitro menyatakan tujuan pertemuan tersebut adalah, "Untuk mendiskusikan dan menyusun proposal untuk proses transisi Indonesia menuju era yang baru."

Ia membagi dua materi konferensi, yakni soal keamanan nasional, politik, dan negara, yang dipimpinnya langsung. Kedua tentang ekonomi, sosial, dan kebudayaan, yang dipimpin Trinugroho. Djani memilih bergabung dengan kelompok kedua.
Β 
Hingga di situ, cerita The Missing History yang diangkat dari kisah nyata Djani Soeradjana mengalir mulus. Itu adalah novel kedua karya Peer Holm Jorgensen, yang baru dirilis penerbit Noura Books pada pertengahan Juli lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah selengkapnya soal kudeta yang dirancang Jenderal Soemitro bisa dibaca diΒ Majalah Detik edisi 194 pekan ini. (alx/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads