Kontingen Garuda itu sedang bertugas dalam misi pemeliharaan perdamaian di UNIFIL Lebanon Selatan. Selain kontingen Garuda, jajaran dari KRI Sultan Iskandar Muda-367 juga ikut upacara tersebut.
Dalam rilis yang diterima detikcom Selasa (18/8/2015), Dubes Indonesia untuk Lebanon Achmad Chozin Chumaidy memimpin upacara 17 Agustus di Markas Kontingen Garuda UNIFIL Lebanon Selatan.
Chozin bertindak sebagai inspektur upacara di Lapangan Soekarno di markas satgas Indonesian Battalion (INDOBATT) di Desa Adchit Al Qusayr, Lebanon Selatan, yang terletak dekat perbatasan Lebanon β Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena upacara dilakukan ala militer di tengah-tengah musim panas, maka tidak sedikit di antara barisan sipil WNI yang tampak kelelahan. Namun itu semua sedikit terobati karena para WNI mendapat pengalaman langsung mengikuti upacara militer yang tidak setiap saat dapat diikuti, seperti hormat senjata, pasang sangkur, dan marching band upacara.
"Berbeda dengan perayaan 17an tahun-tahun lalu, untuk pertama kalinya pada tahun ini kami melaksanakan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2015 bersama saudara-saudara kita tentara Indonesia dalam Kontingen Garuda di UNIFIL," kata Chozin dalam amanat upacara.
Chozin menjelaskan, melalui upacara bersama ini dapat menunjukkan kesatuan dan kebersamaan seluruh komponen bangsa Indonesia yang ada di Lebanon. Khususnya KBRI Beirut dan Kontingen Garuda, WNI, mahasiswa, sehingga dapat menunjang kesuksesan misi diplomasi Indonesia di Lebanon, sebagaimana diamanatkan dalam tema dirgahayu kemerdekaan kali ini 'Ayo Kerja'.
Seusai upacara, acara dilanjutkan dengan panggung gembira yang dilengkapi dengan tampilan panser tempur sebagai hiasan panggung. Lalu perlombaan joget ala tentara dengan tim juri oleh wakil KBRI Beirut, kontingen, dan warga Lebanon setempat.
Turut menambah kegembiraan acara 17-an yakni suguhan makanan Indonesia yang disiapkan bersama khusus untuk mengobati tombo kangen makanan rumahan bagi para WNI dan para prajurit Garuda, seperti es buah, bakwan, bakso, sate daging, nasi goring, tumis kangkung, dan ikan bakar.
Demi mengikuti upacara yang letaknya jauh dari ibukota Beirut tersebut, KBRI Beirut memboyong sebagian WNI yang hendak ikut dan para mahasiswa dengan bus. Mereka menempuh perjalanan selama lebih kurang 2,5 jam.
Perayaan 17-an oleh KBRI Beirut telah dimulai sejak seminggu sebelum bertempat di ibukota Beirut berupa rangkaian perlombaan yang diikuti oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Perlombaan itu seperti lomba balap karung, makan donut oleh anak-anak, futsal, gaple, tenis meja dan shooting dart.
(nwy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini