Umar Wirahadikusumah adalah wakil presiden periode 1983-1988. Umar mendampingi Presiden Soeharto dan menjadi wapres ke-4 Republik Indonesia.
Suatu sore, medio Februari 1983, Umar diminta menghadap Presiden Soeharto di Istana Merdeka. Saat itu Umar menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Keuangan (BPK). Umar sendiri tidak paham mengapa dirinya dipanggil oleh orang nomor satu di negeri ini kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terserah Bapak saja, kata saya, sanggup nggak? Saya mau coba, kata Bapak," tutur Karlinah Umar Wirahadikusumah saat berbincang dengan detikcom di kediamannya Jl Teuku Umar No 61, Jakarta Pusat.
![]() |
Karlinah menceritakan soal awal kedekatan sang suami dengan Presiden Soeharto. Ketika itu peristiwa berdarah Gerakan 30 September PKI terjadi. Sejumlah petinggi TNI Angkatan Darat diculik dari kediaman dinas dan dibunuh oleh orang yang mengaku Pasukan Tjakrabirawa.
Ketika itu suaminya masih menjabat sebagai Pangdam V Jayakarta. Sementara waktu itu Soeharto menjabat sebagai Panglima Kostrad.
"Pagi-pagi pukul 4.30 WIB, pembantu ketok pintu, ada telpon untuk bapak. Ternyata ajudan Pak Nas (Jenderal AH Nasution) bilang itu anak Pak Nasution ditembak," tutur Karlinah.
Seketika itu Umar langsung ganti baju dan beranjak dari rumahnya. Umar tidak sempat menyampaikan tujuan kepergiannya itu kepada Karlinah.
Selama sepekan Umar meninggalkan rumah tanpa memberi kabar. Karlinah pun tidak tahu kemana kepergian sang suami.
Karlinah baru tahu soal peristiwa itu pada 5 Oktober dari sahabatnya Yulia Soeprapto, istri Mayjen TNI R Soeprapto yang juga menjadi korban dalam peristiwa berdarah itu.
"Bu Umar nggak tahu, Pak Prapto dipanggil Presiden, tapi Pak Prapto mau ganti baju dinas ngga boleh. Ternyata dimasukin ke truk lalu dibunuh," kata Karlinah menuturkan Yulia.
![]() |
Rupanya Karlinah belakangan baru tahu, bahwa selama ini suaminya ikut bersama Soeharto dalam misi mencengah gerakan PKI meluas.
"Saya tidak tahu apa-apa, suami tidak kasih kabar seminggu. Saya nggak nyari, mau ke mana nyarinya? Pergi kemana nggak ngasih tahu, nggak ada kabar berita," ungkapnya.
(mad/mad)