"Kemarin itu saya bingung kenapa pidato Presiden harus tiga kali? Pak Zul (Zulkifli Hasan -red) juga bilang saya sendiri bingung, terus isinya maunya apa ya? Mengapa seorang presiden harus berbicara sampai tiga kali? Saya protes ke Pak Jokowi, terus Pak Jokowi bilang ya begitu, Bu, mestinya," kata Mega dalam pidato di acara Seminar Nasional Kebangsaan Peringatan Hari Konstitusi di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Dia mengatakan seharusnya Jokowi sebagai Presiden cukup memberikan satu pidato di sidang tahunan MPR. Menurutnya, bila Presiden sampai berpidato sampai tiga kali pidato itu dianggap sebagai keanehan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mega menjelaskan adanya pidato presiden sampai tiga kali ini mesti dikaji. Ia merasa aneh jika pidato presiden sampai tiga kali.
"Sebetulnya seorang presiden yang dipilih langsung oleh rakyat itu ketika 17 Agustus itu harus memberikan pidatonya pada rakyat, dan sudah menjawab sebuah sidang Majelis Permusyawaratan rakyat. Akhirnya saya protes, protes saya. Sebagai warga bangsa, aneh, Presiden berbicara sampai tiga kali," tuturnya. (hty/tor)











































