"Pencarian ini menjadi perhatian serius semua kalangan, sehingga kita perlu dukungan dan semangat kepada tim pencarian dan pertolongan yang dipimpin Basarnas dan dibantu TNI, Polri, Menhub serta masyarakat untuk pencarian pesawat," ucap Wakil Ketua Komisi V DPR Michael Wattimena dalam keterangan tertulis, Senin (17/8/2015)
Michael mengatakan prioritas utama adalah menemukan para penumpang yang berjumlah total 54 orang, sehingga keluarga bisa mendapatkan kepastian soal kondisi korban dalam pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN dan nomor penerbangan IL-257 itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai indikasi pesawat menabrak pegunungan lantaran minimnya infrastruktur navigasi, Michael menyerahkan semua penyelidikan kepada KNKT. Komisi V DPR akan mengkaji minimnya Infrastruktur navigasi penerbangan secara visual (VFR atau Visual Flight Rule) setelah pencarian oleh tim selesai.
"Kami akan terus mengikuti perkembangan mengenai hilangnya pesawat tersebut, tentunya menjadi bahan evaluasi DPR khususnya Komisi V untuk memberikan dukungan kepada penerbangan di Papua," tutur politisi Demokrat itu
"Utama saat ini menemukan 54 penumpang. Setelah itu baru kita akan evaluasi, baik dari SDM, fasilitas meteorologi terutama tentang info tentang kondisi cuaca sepanjang rute, serta beban muatan dari pesawat tersebut, apalagi wilayah Papua yang banyak dilalui pengunungan," imbuhnya.
Sementara ketua komisi V Fary Djemi Francis prihatin dan menyayangkan musibah jatuhnya pesawat Trigana Air di hari kemerdekaan RI ke 70 tahun. Pihaknya mendesak Kemenhub berkordinasi dengan Basarnas, TNI/Polri, BMKG, Pemda dan masyarakat bahu membahu mencari dan mengevakuasi pesawat dan korban dari lokasi kecelakaan.
"Selanjutnya mendesak KNKT untuk sesegera mungkin melakukan penyelidikan mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan," kaat Fary.
Di samping itu, Komisi V mendesak Kemenhub untuk melakukan audit secara keseluruhan pesawat pesawat komersial di jalur perintis, mengingat banyak pesawat kecil yang tidak dilengkapi dengan radar cuaca di ruang kemudi. Padahal emergency location transiter wajib dipasang.
"Komisi V juga mendesak pemerintah segera membangun dan melengkapi infrastruktur navigasi penerbangan semua penerbangan di daerah khususnya Papua mengingat pesawat udara merupakan transportasi andalan di Papua. Infrastruktur bandara-bandara perintis perlu mendapat prioritas utama," tegas politisi Gerindra itu.
(bal/imk)