Ahli IT Orang Kantoran ini Iseng Daftar Go-Jek Buat Penghasilan Tambahan

Ahli IT Orang Kantoran ini Iseng Daftar Go-Jek Buat Penghasilan Tambahan

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Jumat, 14 Agu 2015 11:48 WIB
Foto: Edward Febriyati
Jakarta - Ribuan orang berbondong-bondong daftar Go-Jek. Mulai dari pegawai kantoran hingga SPG tak malu menarik penumpang. Tukang ojek kini bukan profesi biasa, tapi profesi primadona.

Seperti halnya Doni (28), pria yang kesehariannya bekerja sebagai IT perusahan swasta di kawasan Jakarta ikut mendaftar Gojek. Meski kerja sebagai di ruangan ber-AC, dan mengenakan kemeja serta dasi tak membuat malu untuk daftar sebagai Gojek.

"Sudah kerja sebagai IT di salah satu perusahaan di kawasan Jakarta," ujar Doni usai mengantri berjam-jam bersama ketiga rekannya di Hall Basket Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedang alasan Doni dan rekan-rekannya untuk ikut mendaftar sebagai Go-Jek karena status karyawan lepas.

"Inikan freelance, jadi tidak masalah atau menganggu pekerjaan di kantor. Soalnya buat narik penumpang itu tergantung kita, kalau bisa diambil, kalau tidak juga nggak masalah, misalnya kita masih ada kerjaan," paparnya.

Ibarat pepatah sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, pasalnya jarak rumah dan kantor yang lumayan jauh bisa manfatkan dengan mengambil sampingan.

"Sekarang dari pada kita pulang macet-macetan nggak dapat apa-apa, lebih jadi Go-Jek pulang kantor bisa nyambi bawa penumpang yang satu arah dengan kita sudah gitu dapat uang lagi," paparnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Dani yang merupakan rekan kerja dari Doni. Menjadi Go-Jek baginya bukan pekerjaan memalukan.

"Ya siapa juga yang nolak pendapatan 3 sampai 4 juta perbulan, itu bersih Loh. Lumayan buat tambah-tambah," papar Dani.

Dani menuturkan Go-Jek adalah satu contoh transportasi mengajarkan banyak hal. Seperti dengan tertib administrasi, dan tertib berlalu lintas.

"Sekarang bisa dibandingi, angkutan mana yang menerapkan sistem tertib administrasi, emang ada Angkot yang mau pakai seragam ketika narik, kalau di-Go-Jek semua pakai jaket. Sudah gitu tidak boleh diganti sembarang orang, karena ada peraturan dalam kontrak," tandasnya.

(edo/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads