Keterangan yang diperoleh menyebutkan, saat kejadian dua personel Paskhas Kopda Imron Rosadi dan Pratu Juni Judi Makarti sedang tertidur di pos paskhas Enarotali. Senjata itu disimpan di bawah kasurnya.
Pada Kamis (13/8) sekitar pukul 22.00 WIT personel jaga serambi, masih melakukan pengawasan di sekitar pos hingga ke belakang pos dengan menggunakan senter. Pada pukul 04 30 WIT dari laporan Imron Rosadi melapor saat melaksanakan istirahat mendengar suara bunyi benturan antarsenjata dengan jendela dan tembok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang sumber menyatakan, pelaku diperkirakan berjumlah sekitar tiga orang. Mereka masuk ke pos Paskhas dengan mencongkel jendela rumah, selanjutnya menarik senjata yang ditiduri kedua personel tersebut, dan membawa lari senjata ke arah Kebo.
Seorang anggota Paskhas sempat mengejar sampai di landasan bandara, menuju perumahan warga di dekat ujung bandara, kampung Daroto. Bahkan sempat dilepaskan tembakan ke arah pelaku, namun tidak kena.
Terkait kejadian ini, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Teguh Puji Raharjo menyatakan kasus ini sedang dalam penanganan.
"Saat ini tim, bersama Satgas Rawan TNI terus melakukan pengejaran dengan menutup akses jalan dan pelabuhan ke Kebo, Kampung Daroto," kata Teguh di Jayapura.
Disebutkannya, Tim Satgas juga telah berkoordinasi dengan Polres Paniai untuk bersama-sama melakukan penyisiran dirumah warga di dekat ujung Bandara Enarotali untuk menemukan senjata tersebut.
Untuk membantu Tim Satgas, Danrem 173/Biak, Brigjen TNI Tri Suwandono juga telah menugaskan, Kasintel, Kasi Ops serta Dandim, untuk melakukan pengecekan atas informasi hilangnya dua pucuk senjata SS1 tersebut.
"Danrem telah memerintahkan untuk melakukan penyidikan atas hilangnya senjata itu," katanya. (rul/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini