Coretan Dania Agustina Rahman (19) warga Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal di jalur pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur pada Rabu (12/8) tersimpan dalam akun instagram miliknya. Pendaki mahasiswi semester 3 Universitas Pasundan (Unpas) ini berharap bisa memposting foto bersama kedua orang tuanya ketika wisuda dan menikah kelak.
"Dia punya akun instagram @daniagstnar, sekitar dua mingguan yang lalu dia posting foto ayah dan ibunya tertulis pesan tentang harapannya kelak bisa foto bersama kedua orang tuanya ketika wisuda dan menikah, banyak temennya yang nangis melihat postingan dia yang itu," tutur Andre Gunawan (19) salah seorang teman korban kepada detikcom di rumah duka sekira pukul 09.29 WIB, Kamis (13/8/2015).
Ketika detikcom mencoba membuka akun Instagram tersebut terlihat beberapa foto Almarhumah semasa hidup, terlihat banyak sekali ucapan belasungkawa atas meninggalnya Dania.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sahabat-sahabat korban, semasa bersekolah di SMUN 1 korban aktif berorganisasi. Selepas sekolah Dania kemudian melanjutkan pendidikan di Unpas dan mulai menggeluti hoby barunya traveling dan mendaki gunung. Selain papandayan yang pernah ia taklukan, sederetan gunung lain pernah ia daki.
"Semeru adalah gunung pertama yang ia daki diluar Jawa Barat," imbuh Andre.
Dania juga memiliki keinginan untuk mengibarkan sang merah putih di puncak gunung setinggi 3.676 Meter DPL itu. Seperti diungkapkan Doni Nurjamansyah (21) kakak kedua korban.
"Dia pernah cerita ingin mengibarkan bendera di puncak semeru 17 Agustus nanti, ke teman-teman SMU nya dia juga menceritakan masalah keinginannya itu," ujar Doni.
Menurut Doni, dirinya paling getol melarang aktivitas sang adik karena sejauh yang ia tau adiknya itu tidak resmi tergabung dengan komunitas pecinta alam.
"Jadi dia memang sukanya begitu main-main aja, dia sempat cerita masalah kepergiannya ke malang tapi gak bilang jika mau mendaki. Karena mungkin dia tau kalau bilang gak akan saya beri izin," lanjut Doni.
Saat ini Dede rahman (56) ayah korban dikabarkan telah tiba di Surabaya dan sedang dalam perjalanan menuju Lumajang untuk menjemput jenazah Dania. Sementara Neneng Sunengsih (48) ibunda korban masih terlihat shock dan tak hentinya menangis sejak diberi kabar kepergian putrinya.
"Kita diberi kabar lewat telpon oleh pihak pengelola kawasan hutan di sana, sekitar pukul 19.00 WIB, Rabu (12/8/2015) saat itu proses evakuasi masih berlangsung," tutup Doni. (dra/dra)