Meriahnya Peringatan 610 Tahun Kedatangan Laksamana Cheng Ho di Semarang

Meriahnya Peringatan 610 Tahun Kedatangan Laksamana Cheng Ho di Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 13 Agu 2015 08:51 WIB
Foto: Angling
Semarang - Ratusan orang di Kota Semarang pagi ini berkumpul di kawasan Pecinan tepatnya Klenteng Tay Kak Sie, Gang Lombok untuk memperingati 610 tahun kedatangan Laksamana Cheng Ho alias Sam Poo Tay Djien ke Semarang.

Cheng Ho tiba di Semarang bulan ke 6 tanggal 30 penanggalan China 610 tahun lalu sehingga waktu peringatan pada kalender masehi tidak sama setiap tahunnya. Peringatan tahun iniΒ  sudah dimulai sejak hari Rabu (12/8) malam kemarin di Klenteng Tay Kak Sie hingga dini hari tadi dengan menyalakan lilin besar di dekat patung Cheng Ho dan pentas seni.

Meski Cheng Ho sebenarnya adalah Muslim, masyarakat Tionghoa tetap mengormatinya dan selalu memperingati kedatangannya setiap tahun. Sementara itu hari ini kegiatan kirab sudah dimulai sejak pukul 05.00 Wib pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kirab tersebut ada yang mengusung Kio atau tandu kimsin (arca) Cheng Ho, Tay Ciang, kemudian rombongan prajurit pembawa pusaka lambang kebesaran kerajaan Tiongkok, seekor kuda yang dilambangkan sebagai kendaraan Cheng Hoo dan rombongan Bhe Koen yaitu pengawal dengan wajah dicoreng. Selain itu ada pula drum band dari TNI AD Yon Arhanudse 15/ Kodam IV/Diponegoro dan tim kesenian Naga Doreng yang mengiringi kirab.

Rombongan berjalan menuju klenteng gedung Batu atau Sam Po Kong yang berada di Jalan Simongan dengan jarak 5,6 kilometer dari Klenteng Tay Kak Sie. Di Klenteng yang dulunya terdapat goa untuk ibadah Sholat Ceng Ho itu, sudah sudah menunggu ribuan warga Semarang yang ingin melihat kemeriahan acara.

Satu persatu rombongan memasuki altar Klenteng Sam Po Kong kecuali kuda Cheng Ho yang berwarna hitam karena altar yang licin. Kuda tersebut oleh Bhe Koen dibawa lari bolak-balik sebanyak tiga kali untuk ritual.

Setelah itu ada duaΒ  Kio atau tandu arca Cheng Ho dan pengawalnya. Dua Kio tersebut juga menjalani ritual dibawa lari bolak-balik tiga kali sebelum memasuki altar Klenteng. Setelah itu Kio di letakkan di altar dan warga mulai berdoa di sekitarnya.

Hingga saat ini prosesi masih berlangsung dan direncanakan siang nanti Menteri Pariwisata Arief Yahya juga turut hadir dan mengenakan kostum kebesaran Ceng Ho. Arief Yahya juga akan meluncurkan jalur Samudera Cheng Ho sebagai destinasi wisata.

Pengurus Klenteng, Mulyadi Setiakusuma mengatakan tradisi peringatan kedatangan Cheng Ho sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu. Hal itu untuk menghirmatinya sebagai sosok berpengaruh di Jawa Tengah khususnya Semarang.

"Dalam rangka kedatangan Laksamana Cheng Ho kita lakukan ritual sejak ratusan tahun. Pelaksanaannya berdasarkan penanggalan kalender Tionghoa. Ini bentuk ritual menunjukkan besarnya Laksamana Cheng Ho bagi masyarakat Semarang, Jawa Tengah," kata Mulyadi.

Mulyadi juga mengungkapkan kebahagiaannya karena ritual tersebut sudah mendapat perhatian pemerintah mulai dari Pemkot, Pemprov, hingga kementrian Pariwisata.

"Pemerintah mulai melihat ini sebagai aset budaya. Mereka mulai kirimkan staf ahliΒ  dari kementrian pariwisata yang hadir, dari pemerintah kota Semarang, dan dukungan dari Gubernur Jawa Tengah. Menteri pariwisata juga akan hadir, ini support luar biasa," tandasnya. (alg/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads