Β
Seperti disampaikan Pensosbud KBRI Kuwait, Ahmad Fachmi S dalam rilis yang diterima detikcom Rabu (12/8/2015), 10 WNI sudah pulang pada 11 Agustus 2015 dengan pesawat Qatar Airways QR 958 dan sampai Jakarta pada 12 Agustus 2015 pukul 02.10 WIB. Kepulangan 10 WNI itu diantar Dubes RI untuk Kuwait Tatang Budie Utama Razak. Β
Β
10 WNI itu adalah Irzal Yunus (Kapten Kapal), Prendi Tosuli, Antonius Kabubu, Yansen Padang, Akram Achmad, Ikbal Sabri, Adrianus Nikolas, Abdul Hamka, Reli Takasili Selfie Kawalood dan Semuel Rande. 9 Di antara mereka akan melanjutkan perjalanan ke kampung halaman mereka di Makassar sedangkan Reli Takasili Selfie Kawalood akan pulang ke Manado. Β
Β
Seorang WNI lagi, Wahyu Sulistiono baru akan pulang ke Indonesia pada tanggal 13 Agustus karena ada kesalahan administrasi di pihak imigrasi Kuwait. Β
Β
Mengenai pembajakan kapal tersebut, berikut kronologi seperti disampaikan KBRI Kuwait:
Β
23 Juli 2015
Β
11 WNI menyelesaikan bongkar muat kapal Ocean Fluorite Barge Thalia di pelabuhan Irak dan melakukan perjalanan pulang ke Persatuan Emirat Arab sekitar pukul 23.30 waktu setempat. Tidak lama setelah meninggalkan pelabuhan terdapat sekelompok perompak yang tiba-tiba menondongkan senjata otomatis ke kapal. Β
Β
23-27 Juli 2015
Β
Para awak kemudian disandera di dalam kapal selama 2 hari. Pada hari ketiga mereka dipindahkan ke kapal nelayan berbendera Irak dan disekap selama 1 malam sebelum akhirnya mereka "dibuang" di pantai Pulau Bubiyan yang merupakan wilayah Kuwait. Β
Β
11 WNI tersebut dengan berbekal 1 jerigen air berjalan selama 3 jam dan akhirnya menemukan aparat keamanan Kuwait dan selanjutnya ditampung di Markas Kepolisian Subiya-Jahra, provinsi Kuwait yang berbatasan dengan Irak. Β
Β
Salah satu ABK WNI menyampaikan kejadian tersebut kepada saudaranya yang selanjutnya dapat dimuat di facebook.
Β
27 Juli 2015
Β
KBRI menerima informasi mengenai korban pembajakan ini pada malam hari waktu Kuwait yang disampaikan oleh warga masyarakat melalui media sosial facebook. Β
Β
Menindaklanjuti informasi tersebut, Tim Perlindungan KBRI Kuwait segera mencari informasi ke instansi terkait. Namun karena waktu yang sudah larut malam, maka tidak diperoleh informasi sebagaimana yang diharapkan.
Β
28 Juli 2015
Β
Tim Perlindungan KBRI Kuwait kembali melakukan koordinasi dengan instansi terkait di Kuwait dan meminta akses untuk mengunjungi para korban tersebut.
Β
29 Juli 2015
Β
KBRI Kuwait berhasil menemui pejabat terkait di Kuwait Coast Guard dan selanjutnya KBRI Kuwait bertemu dengan 11 WNI yang saat itu sudah berada dalam penanganan pihak keamanan di Kantor Kepolisian SubiyaβJahra. Β
Β
KBRI Kuwait berupaya untuk menampung ke-11 ABK WNI korban pembajakan di KBRI, namun pihak otoritas Kuwait tidak mengizinkan karena pihak otoritas perlu melakukan investigasi lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Β
KBRI Kuwait secara intensif mengawal proses penanganan korban pembajakan tersebut dan terus berkoordinasi baik dengan pihak aparat Kuwait maupun pihak perusahaan di mana ke-11 ABK WNI bekerja. KBRI Kuwait juga memenuhi kebutuhan mereka hingga mereka dapat kembali ke Tanah Air.
Halaman 2 dari 1