Untuk mengasah kemampuan dan keterampilan prajurit, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) menggelar operasi latihan dengan puncaknya berada di Tarakan. Ada berbagai unsur yang dilibatkan, termasuk dari TNI AD dan TNI AL.
"Jadi ini latihan puncak Kohanudnas dengan sandi Perkasa B-15. Kita gelar 4 pesawat Sukhoi dari Makassar di Tarakan. Kita skenariokan ada pesawat masuk ke wilayah kita," ungkap Komandan Lanud Tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea saat berbincang, Selasa (11/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Latihan dipusatkan di Tarakan. Kohanudnas memonitor kemampuan dari Kosek II Makassar, satuan radar di bawahnya. Kita gunakan radar Tarakan, radar Balikpapan, dan radar Gorontalo," ucap Tio.
Selain itu latihan juga melibatkan kapal perang KRI di laut Ambalat dan rudal milik TNI AD di Bontang, Kaltim. Untuk hari pertama, latihan berlangsung lancar.
"Kita skenariokan ada pesawat masuk, lewat utara. Begitu masuk dihalau oleh Sukhoi. Itu pesawat Boeing yang dianggap musuh," kata Tio.
"Besok skenario untuk menghancurkan 3 sekaligus. Pesawat Boeing yang diskenariokan masuk lewat Ambalat. Disuruh pergi nggak mau, apa mau kita tembak atau force down di Lanud Tarakan. Radar akan dilihat gimana skenarionya," sambungnya.
Latihan juga melibatkan satu regu SAR Paskhas di mana prajurit akan melakukan operasi latihan untuk menghadapi pesawat musuh yang sudah di-force down. Kemudian latihan juga membuat skenario bagaimana menembak kapal ilegal yang memasuki wilayah laut Ambalat.
"Di bawah akan dilihat gimana pasukan akan menerima pesawat yang di-force down, sampai pilot diambil. Sukhoi diskenariokan menghancurkan kapal di Ambalat. Pakai KRI. Pesawat Hawk dari Balikapapan diskenariokan penyusup dan diancam akan ditembak dengan rudal dari bawah," terang Tio.
Latihan ini termasuk pergerakan Sukhoi di Tarakan, kata Tio, merupakan jawaban atas terjadinya pelanggaran wilayah di perbatasan oleh Malaysia. TNI AU ingin menunjukkan kekuatannya untuk menjaga Ambalat.
"Itu kita kondisikan untuk menunjukkan kita di Kalimantan sudah siap. Ini untuk menjawab yang kemarin 10 pesawat menerobos masuk. Intinya ingin menunjukkan TNI AU hadir di Ambalat," tutupnya. (elz/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini