Kapal ini diluncurkan saat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-20 di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, pada Senin (10/8/2015).
Acara ini dihadiri Presiden RI ke-3 BJ Habibie, Menko Maritim Indroyono Soesilo, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir, Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yudi Chrisnandi, serta Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keunggulannya El Nusa Samudra 8 berkaitan dengan green teknologi, didesain sedemikian rupa dengan memanfaatkan cahaya matahari sebagai penerangan saat siang hari dan pengurangan penggunaan daya atau efisiensi listrik dengan lampu LED," ujar Bambang.
Dengan kemampuan sinar matahari ini, Kapal El Nusa Samudra 8 memiliki nilai efisiensi energi 55,2 persen atau setara 327,5 kWh (119.530,2 kWh per tahun). Kondisi tersebut sangat efisien daripada sistem penerangan konvensional.
"Kapal ini dibuat dengan mengikuti standar European Union yakni Environmental Protection Agency (EPA)-Euro III/stage IIIA dan Tier 3 sehingga ramah terhadap lingkungan dan dapat mereduksi emisi karbon," jelas Bambang.
"Kapal ini didesain khusus dengan generator mesin yang harus memanfaatkan minimum 5 persen biodiesel sebagai sumber energi mesin," sambungnya.
Sementara itu, Head Corporate Communication Elnusa, Sri Purwanto menjelaskan bahwa kapal dengan panjang 60,96 meter dan lebar 18 meter ini berfungsi sebagai tempat akomodasi offshore engineer yang bekerja di drilling platform pada pengeboran minyak lepas pantai. Kapal iniΒ membantu proyek migas yang berlokasi di Delta Mahakam.
Selain kapal Accomodation Work Barge, sebelumnya diluncurkan beberapa kapal riset yang canggih yakni KRI Rigel 933, Baruna Jaya, dan Bawal Putih. (fan/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini