"Saya pasrah saja, saya tidak tahu lagi ke depannya bagaimana," kata Andy yang diwawancara detikcom, Minggu (9/8/2015) kemarin.
Andy hanya bisa menyesali perbuatannya. Tak banyak yang bisa diperbuatnya, bahkan untuk istri dan dua anaknya yang masih duduk di bangku SMP kelas 1 dan 3, dia tak tahu bagaimana nanti ke depannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada perjalanan panjang sebelum Andy membunuh Rian di Hotel Cipaganti, Jl Raya Cipanas, Tarogong, Garut, 30 Oktober 2014 lalu. Rian bukanlah orang yang baru dikenalnya saat itu. Keduanya sudah mengenal bahkan dekat satu sama lainnya selama hampir 2 tahun.
Berikut sekelumit cerita Andy:
1. Bekerja sebagai sales
Andy diketahui sebagai sales di sebuah perusahaan di bidang alat-alat kesehatan di PT DC, di Jatibening, Bekasi. Ia sudah 5 tahun bekerja di perusahaan tersebut.
"Saya pernah ke Hong Kong. Bolak-balik Jakarta-Hong Kong saat bekerja sebagai sales alat kesehatan itu," kata Andy.
Tidak hanya ke luar negeri, Andy juga mengaku sudah 'menjelajah' sejumlah daerah di Indonesia. Garut, salah satu tempat yang sering dikunjunginya.
"Saya sering bolak-balik ke Garut," katanya.
2. Ajukan proposal ke XL
Sebagai sales, Andy tidak hanya menjual alat-alat kesehatan saja. Menurut Andy, PT DC juga menjual alat-alat pemadam kebakaran. Alat pemadam kebakaran itulah yang ditawarkan dia ke XL lewat jalan Rian.
"Saya sudah pernah ajukan proposal ke XL, ke general manajernya, Pak Stefanus. Silakan cek saja ke XL," ungkapnya.
Andy bahkan mengaku, ia sudah melakukan demontrasi alat pemadam kebakaran tersebut di hadapan sejumlah karyawan XL.
"Sudah pernah didemokan di lapangan di Tanah Abang, Jakpus. Ada rekamannya juga, ada orang-orang XL juga di situ," imbuhnya.
3. Terapis totok syaraf
Selain sebagai sales, Andy ternyata punya 'pekerjaan' sampingan. Di rumahnya, ia membuka praktir pengobatan alternatif dengan metode totok syaraf.
"Cuma saya nggak pasang pelang 'pengobatan' gitu di rumah. Beberapa tetangga saya tahu kalau saya bisa totok syaraf, suka datang ke rumah," ungkapnya.
Ia mengaku menjadi terapis totok syaraf secara otodidak. Ia bahkan sering mengikuti pelatihan untuk memperdalam pengobatan tersebut.
"Saya ikut (Andy menyebut salah satu kelompok-red). Penyakit apa pun sebenarnya bisa disembuhkan kalau kita tahu penyebabnya. Kita mempelajari beberapa titik mediterania," jelasnya.
Karena keahliannya menjadi terapis totok syaraf inilah yang membuatnya dekat dengan Rian. Rian diketahui sering berobat ke Andy. (mei/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini