Stiker uji KIR TransJ merek Hino bernomor registrasi JKT 636645 di halte TransJ Dukuh Atas menujukkan bus ini memiliki berat kosong kendaraan 9.140 Kg, sementara Gross Vehicle Weight (GVM) yang mencerminkan berat bus dalam keadaan penuh adalah 14.800 Kg. Artinya jumlah penumpang yang bisa diangkut seharusnya 14.800 Kg dikurangi 9.140 Kg atau 5.660 Kg. Stiker ini diterbitkan Dishub DKI Jakarta dengan masa berlaku uji berkala berakhir pada 2016 mendatang, Senin (10/8/2015).
![]() |
Bus berwarna jingga dengan bahan bakar gas terlihat kusam dengan keropos di beberapa sekitar bodi. Stiker Uji KIR sendiri tertempel di sisi pintu penumpang bagian depan dan sisi pintu pengemudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi daya angkut bus Hino ini berbeda jauh dengan dengan bus TransJ Scania. Pada stiker uji KIR bus Scania tercantum kapasitas angkut penumpang bus anyar ini hanya 39 orang dengan rata-rata berat penumpang 60 kg/orang.
![]() |
Rudi, Petugas TransJ di Dukuh Atas, menjelaskan kapasitas 81 orang di bus Hino merupakan muatan penumpang untuk yang berdiri dan duduk di bus tersebut. "Kapasitas untuk bus Hino itu 81 orang untuk berdiri maupun yang duduk," ujarnya.
Dia pun tak menampik kalau terkadang kapasitas yang tertulis di stiker KIR selalu dipaksakan. Hal itu dikarenakan kurangnya jumlah armada bus dalam mengangkut penumpang. "Tapi melihat ini transportasi masal terkadang bisa lebih dari itu," tandasnya.
Perlu diketahui bus Scania yang berasal dari pabrikan Swedia ini telah dilengkapi independent air suspension. Di setiap poros roda pada masing-masing ban dikendalikan secara eletronik. Kendali eletronik ini mengendalikan ketinggian bus dengan suspensi udara berdasarkan beban dan kondisi jalan. Di bagian dalam juga terdapat 4 CCTV dan dibagian luar ada 2 CCTV yang terletak di depan serta belakang bus. (edo/nal)