Kehidupan 'Kemod' Setelah Pensiun: Syuting, Ngaji dan Santuni Anak Yatim

Kisah Preman Pensiun

Kehidupan 'Kemod' Setelah Pensiun: Syuting, Ngaji dan Santuni Anak Yatim

Avitia Nurmatari - detikNews
Senin, 10 Agu 2015 12:40 WIB
Foto: dok. panitia Brigez
Bandung - Bayu Ruben 'Kemod' pernah jadi pentolan Brigez paling ditakuti. Namun kini dia adalah ikon perubahan di geng motor yang berubah nama jadi organisasi kepemudaan (OKP) tersebut. Aktivitasnya selain syuting adalah mengaji dan menyantuni anak yatim piatu.

Di sela-sela acara halalbihalal dan dzikir bersama Ustad Arifin Ilham akhir pekan lalu, Uben bercerita soal betapa kelam masa lalunya. Dia pernah terlibat kasus pembunuhan, penganiayaan, perampokan sampai penjambretan. Masuk penjara bukan hal aneh baginya. Bahkan sampai hidup di LP Nusakambangan.

Gara-gara aksinya di masa muda, sang adik ikut menjadi korban. Padahal adiknya anak baik-baik, tak pernah ikut geng motor, anak rumah dan rajin beribadah. Namun karena ulah Uben, geng motor lawan-lawannya malah mengincar sang adik. Di titik itulah, Uben bertobat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Setelah menjalani kehidupan penjara selama belasan tahun, Uben mencari jalan baru. Bermodalkan darah seni yang mengalir dia keluarganya, dia pernah mencoba menjadi pemain band, ikut casting sinetron sampai akhirnya kini jadi Kemod di sinetron Preman Pensiun yang populer tersebut.

"Saya pernah main di film layar lebar Garasi, sekarang di Preman Pensiun main sebagai Kemod, preman terminal, dengan Borin, Kobang, Cecep," cerita Uben kepada detikcom seperti ditulis hari Senin (10/8/2015).

Uben punya banyak sederet acara yang pernah dibintanginya. Di berbagai kesempatan itu, dia kerap mengajak rekan-rekannya di Brigez yang sudah bertobat untuk ikut syuting. Baginya, itu adalah kewajiban untuk membawa teman-temannya bisa bertahan hidup setelah hijrah.

"Ternyata anak-anak Brigez itu yah, ini saya buktinya bisa berkarya. Saya bisa buat orang, bangsa Indonesia, tertawa. Karena kekonyolan Kemod, keluguan Kemod, tapi orang se-Indonesia bisa tertawa kan. Dari sekarang pun sampai ke depan saya akan terus eksis di dunia entertainment," paparnya.

Uben yang masih kerabat dengan vokalis band /Rif Andi tersebut juga pernah menjadi anggota band. Dia pernah menjadi drummer dan bermain di film Garasi.

"Iya, ibu saya seorang tukang rias pengantin di Bandung. Saya lama juga, meskipun jaman ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) nggak lulus, tapi saya sempat terjun ke koral teater, laskar panggung dengan Ki Daus. Nah, direkomendasikan sama teh Mira Lesmana," ceritanya.

Aktivitas relijinya juga tidak terputus. Semenjak tobat diarahkan oleh Imam Samudera di penjara, Uben kini fokus mengabdikan hidupnya untuk anak yatim piatu. Dia punya anak didik di kawasan Pamijahan, Jabar. Di sana, ada anak-anak yang ditanggung kehidupannya.

"Di samping anak yatim kan nggak bakal kenyang, ya nggak? Tapi kalau kasih makan, kan kenyang dia," terangnya.

Dengan perubahan ini, keluarga Uben pun menjadi lebih tenang. Bila dulu, ibundanya sempat shock dengan berbagai kasus hukum, kini bisa berbangga. Uben tak lagi ditakuti saat pulang kampung. Orang tak melihatnya lagi sebagai sosok menyeramkan, namun lucu. Hal ini membuatnya cukup gembira.

"Dulu saya nggak pernah menegur orang, sekarang saya setiap ketemu orang saya tersenyum, tertawa," ceritanya.

"Di daerah saya itu tiap hari ketemu saya itu pada lari, liat saya itu ketakutan. Nah, Lebaran kemarin, saya kaya orang asing. Kaya orang asing ketemu saya itu, ingin foto ingin apa. Padahal saya tetangganya, saya saudaranya. Dulu yang mereka takuti itu berbalik 180 derajat. Saya sampai meneteskan air mata," ungkapnya.

Kini, ada satu keinginan Uben yang belum tercapai, yakni memberangkatkan orang tua umrah atau haji. Dia berharap, dalam waktu dekat keinginannya itu bisa terwujud. Setidaknya bisa membuat mereka bangga. (avi/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads