"Kita bertanggung jawab pada pemerintahan ini. PDIP yang usung Jokowi, sehingga kita ada tanggung jawab moral untuk beri masukan pas bagi pemerintahan ini," ujar politisi PDIP Andreas Pereira dalam diskusi Perspektif Indonesia bertajuk 'Reshuffle Kabinet Sudah Net' yang digelar oleh Smart FM dan Populi Center di Restoran Gado-gado Boplo, Jl Gereja Theresia, Jakarta Pusat, Sabtu (8/8/2015).
"Bukan soal incar mengincar tapi tanggung jawab. PDIP ingin teribat lebih intensif di kabinet. Kalau baik pemerintah pasti baik, kalau buruk maka PDIP yang pertama (dicecar). 2019 menjadi pertaruhannya buat kami. Makanya secara intensif PDIP ingin terlibat," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden yang punya wewenang dan hak. Keputusan hak prerogatif presiden. Yang evaluasi itu masukan dari berbagai pihak, tinggal presiden memutuskan. Ini soal waktu saja," kata dia.
"Sebenarnya buat saya lebih cepat lebih baik. Ini beri ruang lebih pasti bagi siapa yang gantikan untuk adaptasi. Sebelum lebaran, jadi biar menteri bisa lebaran di rumah jabatan hahaha. Tapi urusan itu kita tak ikut campur. Ya lebih cepat, lebih baik. Kalau bisa setelah pidato untuk penyelenggaraan anggaran menteri bisa mempersiapkan," tambah Andreas.
Sementara itu Ketua DPP PAN Teguh Juwarno menyerahkan reshuffle sepenuhnya kepada Jokowi. Namun dia berharap, Jokowi bisa menempatkan orang-orang yang berkompeten untuk merepresentasikan kinerja yang baik. (aws/gah)











































