Dalam pemilihan direktur LBH (Pildir) yang digelar di Kantor LBH Jakarta, Jalan Diponogoro, Jakarta Pusat, Jumat (7/8/2015), pria yang akrab disapa Alghif itu mengalahkan empat orang kandidat direktur lainnya.
Dalam visi dan misinya, Alghif mengaku akan berusaha untuk terus berinovasi dalam pembelaan terhadap masyarakat miskin dan tertindas. Untuk itu ia menyatakan siap untuk meningkatkan kualitas kerja LBH Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tantangan ke depan dalam penegakan hukum akan semakin sulit. Bahkan dalam indeks 'rule of law' Indonesia turun dari posisi sebelumnya di tahun 2014.
"Tantangan ke depan sangat terlihat bahkan dalam 'rule of law' posisi Indonesia dalam penegakan hukum turun dan hanya mendapat 0,52 dari 1-10 poin, bahkan untuk penegakan kriminal justice hanya mendapat indeks 0,4 saja," tambahnya.
Selain itu, Alghif melihat belum ada upaya penegakan hukum yang meningkat dari pemberantasan korupsi. Karena sampai sekarang masih banyak komisioner KPK dan Aktivis antikorupsi yang masih mendapat kriminalisasi.
"Dalam cicak buaya jilid 3 sekarang aspek hukum tidak menjadi prioritas, bahkan lebih rendah dari pembangunan, peran KPK dan perlindungan aktivis antikorupsi perlu diperkuat dan kriminalisasi harus dihentikan," tambahnya.
Untuk itu, kedepannya LBH akan lebih mengembangkan jaringan mitra gerakan masyarakat sipil. Serta menjadi wadah masyarakat terhadap masalah ketidakadilan hukum. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini