Din mengungkap informasi itu sebagai hasil pertemuannya dengan sejumlah fraksi di DPR. Resistensi fraksi-fraksi di DPR disebabkan karena kritik keras yang dilontarkan Busyro di masa lalu.
"Saya itu mengucapkannya di akhir tahun 2011. Saya membuat tulisan untuk pidato budaya saya di TIM, judulnya Paguyuban Koruptor. Judulnya serem kan, memberikan sinyal bagi para koruptor," kata Busyro saat berbincang dengan wartawan di Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Sulsel, Jumat (7/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata kok mudah sakit hati? Saya aja tidak mendendam. Lagipula kan yang saya kritik sebagian, bukan seluruh anggota DPR," ujarnya.
"Apakah gara-gara itu saya tidak akan diluluskan jadi pimpinan KPK, Alhamdulillah," imbuh eks Wakil Ketua KPK bidang pencegahan ini.
Saat masih menjadi ketua KPK, Busyro dalam sebuah orasi budaya pernah menyampaikan kritik mengenai gaya hidup hedonis dan pragmatis anggota DPR. Hal itu dikemukakan Busyro Muqoddas pada pidato kebudayaan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2011 di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, November 2011 silam.
"Yang jelas mereka sangat perlente, mobil dinas Crown Royal Saloon yang jauh lebih mewah dari mobil perdana menteri negeri tetangga. Mereka lebih mencerminkan politisi yang pragmatis-hedonis," ucap Busyro dalam pidatonya.
Β Β Β
(tor/erd)