Jika kawasan hutan terbakar, tidak hanya masyarakat yang merasakan dampak buruknya. Tapi sejumlah satwa liar juga berdampak buruk. Kawasan hutan di Riau memang masih banyak jenis flora dan faunanya.
Pertengahan ramadan lalu atau sekitar Juli 2015, tim Damkar Pemkab Siak lagi memadamkan kebakaran hutan di Kecamatan Dayun. Kala itu, tim harus berjibaku memadamkan api agar tidak menjalar ke perladangan dan pemukiman penduduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika itulah, tim Damkar Siak tanpa sengaja menemukan satwa liar dimana warga setempat menyebutnya macan akar atau sebenarnya kucing hutan. Bentuknya tak jauh beda dengan kucing rumahan. Hanya saja, macan akar ini lebih liar karena memang hidup di dalam kawasan hutan.
Kucing hutan itu ditemukan terkapar di dekat kanal yang airnya mulai mengering. Kemungkinan, anak kucing hutan mungil warna ciklat kehitam-hitaman itu tertinggal oleh induknya.
"Bisa jadi induknya lari saat sama-sama kami akan menuju air. Kami melihat anak macan akar sudah terkulai lemas," kata Kabid Damkar, Siak, Irwan kepada detikcom, Kamis (6/8/2015).
![]() |
Ketika satwa langka itu ditemukan, kondisinya sangat memprihatinkan. Bulu halusnya sudah bau asap, tapa kakinya terlihat bekas tersulut api. Anak kucing hutan mungil itu tak berdaya.
Untunglah, tim Damkar langsung menyelamatkannya. Anak kucing liar itu dievakuasi keluar dari kawasan hutan. Nafasnya sudah tersengal-sengal karena menghirup asap pekat. Setelah itu, tim langsung memberikannya air bersih yang dibawa tim.
Nyaris saja, nyawanya melayang bila tidak ditemukan tim Damkar. Anak harimau akar inipun, akhirnya dibawa pulang ke rumah Irwan. Namun tim sebenarnya sudah berusa mencari induknya. Karena bagaimanapun satwa ini masih membutuhkan perlindungan dari sang induk. Tetapi usaha yang berhari-hari dilakukan sia-sia saja. Sang induk, tidak jelas kemana rimbanya.
Kini anak macan akar itu tinggal di rumah Irwan. Kakinya yang tersengat api kini berangsur pulih. Kulitnya kini sudah mulai tumbuh kembali dimana sebagian di badannya sempat ada yang terbakar.
"Sudah tiga minggu ini kita selamatnya. Kondisinya mulai pulih. Makannya harus daging setiap hari," kata Irwan.
Begitupun Irwan akan bekerjasama dengan dinas kehutanan setempat. Rencananya bila kucing hutan itu benar-benar sudah sembuh, akan diserahkan ke dinas kehutanan untuk bisa dikembalikan lagi ke habitatnya.
"Semoga saja kucing liar ini bisa pulih sedia kala. Tapak kakinya yang sempat terbakar, kini sudah sembuh," kata Irwan.
Macan akar termasuk satwa langka. Hewan ini dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 77 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. (cha/try)












































