Untuk menindaklanjuti hal tersebut, KKP dan Marinir menggelar seminar bertajuk 'Terumbu Karang untuk Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteraan di Mako Marinir, Kwitang, Jakpus, Kamis (6/8/2015). Hadir dalam kesempatan tersebut KSAL Laksamana Ade Supandi, Dankormar Mayjen (Mar) Buyung Lalana.
"Masih ada beberapa rangkaian kegiatan berikutnya, di antaranya puncak acara penyelamatan terumbu karang melalui konservasi dan rehabilitasi terumbu karang (transplantasi karang) terbesar dan terluas," ucap Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau kecil (KP3K) Sudirman Saad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harap kita bisa membangun kawasan konservasi. Hasil dari seminar ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi, menggalang komitmen berbagai pihak dalam pengelolaan terumbu karang di Indonesia," kata Sudirman.
Sementara itu menurut KSAL, Marinir berencana akan menanam 1 juta terumbu karang di seluruh kawasan di Indonesia. Itu berawal dari keprihatinan TNI AL akan laut Indonesia di mana kondisi terumbu karang Indonesia cukup memprihatinkan. Menurut data KKP, saat ini hanya 30 persen terumbu karang di Indonesia yang masih baik, sisanya rusak atau rusak berat.
"Ini kegiatan sosial TNI AL. Kami manfaatkan pasukan di daerah, Marinir kan pasukan amfibi TNI AL. Mereka kan unsur hidupnya di laut. mereka laporan ke saya banyak terumbu karang rusak. Ada yang dibom, diambil yang akhirnya dijadikan hiasan di aquarium, disianida," tutur Ade di lokasi yang sama.
Kegiatan ini disebut Ade merupakan kegiatan bersama di mana Marinir sebagai pihak yang menginisiasi. Beberapa hari lalu, Dankormar telah melakukan penanaman terumbu karang di Pulau Damar, Kepulauan Seribu.
Tak hanya itu, prajurit-prajurit Marinir di berbagai daerah bersama-sama dengan unsur masyarakat, pemda, KKP, dan pihak-pihak terkait lainnya melakukan penanaman terumbu karang.
"Diharapkan dengan kegiatan ini bisa membahagiakan masyarakat karena tidak semua orang mampu menaman terumbu karang dengan kedalaman 3-8 meter. Harapannya ikan makin banyak beranak pinak," tutur Ade.
Tak hanya soal terumbu karang, TNI AL juga berencana akan melakukan program terkait dengan hutan bakau. Ini sebagai salah satu bentuk dari visi Presiden Jokowi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Bukan hanya terumbu karang, saya kemarin menghadap presiden tapi juga kualitas hidup hutan bakau, itu media tempat tumbuhnya ikan-ikan. Memang paling banyak di Indonesia. Ini artinya Indonesia tempat beranak pinak ikan-ikan di tempat lain. KKP juga sudah instruksikan perwakilan mereka di daerah untuk membantu" jelas KSAL.
"Berdasarkan BPS 2010 dari 230 juta penduduk Indonesia hanya 2,3 juta orang yang berkecimpung di laut artinya hanya 1,33 persen. Mudah-mudahan kita bisa membuat negara maritim dengan hanya 1,33 persen itu," sambungnya.
Salah satu pengisi acara seminar, Lauren McCook, menyatakan konservasi terumbu karang sangat bermanfaat dari berbagai bentuk aspek. Bahkan di Australia dengan konservasi yang tidak terlalu besar, menurut McCook itu dapat membantu perekonomian negara hingga mencapai Rp 57 triliun pertahun.
"Manfaat kawasan konservasi perairan, ikan yang lebih banyak dan lebih besar di dalam kawasan koservasi. Manfaat ekosistem secara luas baigi ikan adalah ikan besar lalu ikan baru. Kita akan mendapat air yang sehat dan bagus kalau menjaga ekosistem," ungkap McCook saat memberikan materi.
"Manfaat untuk masyarakat, sosial dan budaya yaitu rekreasi, memancing, pendaftaran (artinya peningkatan) kapal memancing dan juga manfaat dari sisi ekonomi. Jagalah karang dan karang akan menjagamu," tutupnya. (ear/aan)