Pantauan detikcom usai mengukuhan 23 PPIH, Rabu (5/8/2015), Djarot mengunjungi stand makanan untuk jemaah. Menu makanan dibedakan menjadi dua, yakni untuk keberangkatan dan kepulangan jemaah selama di atas pesawat Garuda Indonesia.
Untuk menu utama saat pemberangkatan, di pesawat Garuda, jemaah akan ditawarkan nasi putih 15 gram, pepes ikan 80 gram, tumis buncis dan jagung muda 40 gram. Menu itu bisa diganti dengan nasi putih, ayam cabai hijau dengan campuran sayur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini untuk makanan jemaah haji DKI Jakarta ya? " tanya Djarot kepada chef yang berjaga di stand test meal.
Menu makanan yang didapatkan jemaah haji saat pemberangkatan dan pemulangan berbeda. Usai menunaikan ibadah haji, chef di makapai Garuda menyajikan nasi kuning ayam dengan tumis buncis dan wortel. Bagi merejorrka yang tidak suka dengan ayam ada pilihan berupa nasi kuning dengan semur daging sapi dan tumisan sayur.
"Ini kok nasi kuning, kenapa tidak dengan nasi uduk saja yang identik dengan khas dari Betawi?" tanya Djarot.
"Nasi kuning identik dengan selamatan Pak, ini menandakan jemaah haji telah jadi haji mabrur. Kalau nasi uduk terlalu banyak santan takutnya basi ketika perjalanan nanti Pak," paparnya.
Djarot mengatakan sejauh ini menu makanan untuk jemaah sesuai porsi. Tak ada masalah dalam tinjauannya.
"So far semua bagus, it's good. Yang terpenting jangan ada yang basi, kalau basi bisa jadi masalah," tandasnya.
(edo/slh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini