Heboh Aksi Koboi Arogan Tembakkan Air Gun

Heboh Aksi Koboi Arogan Tembakkan Air Gun

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Rabu, 05 Agu 2015 09:29 WIB
Heboh Aksi Koboi Arogan Tembakkan Air Gun
Foto: AFP
Jakarta - Bagaikan seorang koboi, pemilik Air Gun ini melepaskan tembakan-tembakan ke sasarannya demi meluapkan emosinya. Tembakan itu kata mereka sekadar untuk memberi peringatan.

Cerita koboi terayar terjadi diΒ  Km 19 Tol Jagorawi pada Minggu 2 Agustus 2015. Peristiwa itu berawal saat pengendara mobil Honda Jazz dan pengendara Avanza melajuΒ  dari arah Jakarta menuju ke Bogor. Dua pengendara itu terlibat salip menyalip. Pengemudi Avanza tersinggung dipotong oleh mobil Honda Jazz. Kemudian terjadi kejar-kejaran hingga akhirnya terdengar letusan.

Air Gun sebelumnya menyalak di Tol JORR, Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Kamis 30 Juli 2015. Pengendara Kia Picanto, Rachmanto, disalip Dwi yang mengendarai Daihatsu Xenia. Kejar-kejaran dan berbalas salip salipan di jalanan terjadi. Saat hendak menyalip lagi, Rachmanto mengaku kaget melihat ada anak kecil di dalam Xenia. Dia tak menyangka si pemilik Xenia berani membawa mobil kecepatan tinggi meski di dalamnya ada anak kecil. Rachmanto mengaku sengaja menembak untuk memberi peringatan kepada Dwi karena kebut-kebutan, padahal membawa istri dan dua anak (5 tahun dan 1 tahun).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penembakan mobil juga terjadi di Semarang. Kaca belakang mobil Toyota Inova bernomor polisi H 8419 BZ milik pengusaha Sulistyowati (41) ditembak seseorang. Kartika menduga mobilnya yang diparkir di teras itu ditembak oleh mantan karyawannya yang dipecat beberapa hari lalu.

Berikut 3 aksi koboi ini:

1. Honda Jazz

Foto: AFP
Mobil Honda Jazz putih bernopol F 1204 DB milik Salman pecah kaca belakangnya. Ada bekas tembakan di bagian bodi belakang. Diduga pelakunya seseorang berinisial W, pengemudi Avanza bernopol B 19XX NXX.

"Awalnya dilatarbelakangi masalah ketersinggungan pengemudi Avanza yang dipotong oleh mobil Honda Jazz. Kemudian terjadi kejar-kejaran hingga akhirnya terdengar letusan di Km 19 tersebut. Mungkin kejadiannnya dari KM 22, ini di arah Bogor ke Jakarta," jelas Kapolres Depok Kombes Dwiyono, Selasa (4/8/2015).

Menurut Dwiyono penembakan itu terjadi pada Minggu (2/8), kedua kendaraan itu melaju dari arah Jakarta menuju ke Bogor.

"Setelah terjadi letusan itu, kemudian pengendara Avanza pergi. Kemudian korban melapor. Ada pecahan diduga bekas tembakan air gun di bagiian belakang mobil Honda Jazz," tambah Dwiyono.

Pihak kepolisian yang mendapat laporan bergerak cepat melakukan penyidikan. Ternyata, Avanza tersebut merupakan mobil sewaan. Saat itu disewa seseorang berinisial A. Pihak kepolisian kemudian melakukan pemeriksaan, dan ternyata A menyewa mobil itu untuk kakaknya W.

"W diduga oknum TNI," ujarnya.

"Karena ini diduga oknum TNI, kemudian kami bersama Garnisun melakukan pengecekan," kata Dwiyono.

2. Mobil Keluarga

Foto: Edward
Rachmanto yang saat itu mengendarai Kia Picanto mengaku sengaja menembak mobil Daihatsu Xenia milik Dwi sekadar untuk memberi peringatan.

Ditemui di Mapolres Jakarta Timur, Jatinegara, dengan gamblang Rachmanto menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Dia membantah jika dianggap lebih dulu menyalip mobil Daihatsu Xenia bernopol B 1125 KVI yang berisi Dwi bersama istri dan dua anaknya (5 tahun dan 1 tahun).

"Awalnya itu justru dia duluan yang nyalip saya. Terus saya ngebut, nggak kekejar. Itu kecepatan 120 km/jam. Saya gas lagi sampai 140 km/jam, saya salip. Nggak lama, disalip lagi sama dia. Begitu saya mau lewat, nggak dikasih jalan," papar Rachmanto, Kamis (30/7/2015).

Saat hendak menyalip lagi, Rachmanto mengaku kaget melihat ada anak kecil di dalam Xenia. Dia tak menyangka si pemilik Xenia berani membawa mobil kecepatan tinggi meski di dalamnya ada anak kecil.

"Saya pikir ini orang gila, bawa anak kecil, tapi bawa mobilnya kebut-kebutan. Saya saja yang sudah 10 tahun menikah, nggak punya anak, nggak dikasih-kasih," lanjutnya lagi.

Saat mobil bersebelahan inilah, Rachmanto membuka kaca dan langsung menembakkan airgun ke kaca Xenia. Dia membantah jika aksi 'koboi' itu untuk mencelakakan.

"Maksud saya, saya mau kasih peringatan ke dia. Kalau nggak sayang sama anaknya, buat gua aja," terang Rachmanto yang saat wawancara mengenakan topeng.

"Saya tidak bermaksud jahat, saya tidak kabur, saya juga tidak berusaha menghilangkan barang bukti, tidak menghilangkan identitas, bahkan waktu mobil saya difoto, saya sudah tahu. Bagi saya tidak ada masalah dia foto," sambung dia lagi. Rachmanto mengaku siap dicek soal kebenaran pengakuannya ini.

Sementara itu, dari kronologi yang ditulis Dwi di laman facebook, Dwi berkendara di lajur 3, lalu saat hendak ke Jagorawi pindah ke lajur dua. Tiba-tiba mobil Picanto disebut memotong dari tengah dan dianggap berbahaya.

Setelah insiden itu, mobil Dwi memberikan lampu sebagai tanda cara menyetir mobil merah itu membahayakan. Akhirnya mereka pun dalam posisi sejajar, dan di situlah Dwi mendengar bunyi benturan yang diikuti dengan kaca mobil yang retak.

"Sesaat saya pikir mobil saya dilempar batu atau apalah dari mobil picanto tsb krn saya ingat mobil picanto kaca sebelah kiri terbuka sesaat sebelum mobil saya sejajar dgn picanto. Saya cek kaca kembali, kaca pecah dan ada lubang kecil 1 buah. ASTAGHFIRULLAH, mobil saya ditembak!" demikian tulisnya di facebok seperti dikutip detikcom, Rabu (29/7/2015).


3. Mobil Pengusaha di Semarang

Foto: Angling Aditya Purbaya
Mobil milik pegusaha alat dapur, Kartika Sulistyowati (41), di Jalan Gombel Permai IX nomor 216 A ditembaki orang tak dikenal.Β  Kaca bagian belakang kiri mobil Toyota Innova bernomor polisi H 8419 BZ itu berlubang.

Peristiwa penembakan diperkirakan terjadi pagi tadi, namun kerusakan baru diketahui oleh sopir pribadi Kartika, Senin Suprapto (41) pada Sabtu 1 Agustus 2015 sekitar pukul 09.30. Saat itu Senin baru datang terkejut melihat dua lubang bekas peluru di mobil.

Proyektil itu diduga dari senapan angin yang sudah dimodifikasi.

Kapolsek Banyumanik, Kompol Kristanto, mengatakan jenis peluru seperti peluru senapan angin. Meski demikian pihaknya belum bisa memastikan jenisnya dan menunggu hasil Tim Inafis Polrestabes Semarang. "Kami amankan proyektil senapan angin. Tapi kalau senapan angin biasa tidak bisa tembus seperti itu, mungkin dimodifikasi. Tapi kami tidak bisa memastikan, menunggu tim inafis," kata Kristanto kepada detikcom, Sabtu (1/8/2015).

Kartika mengaku tidak memiliki masalah dalam pekerjaannya sehingga peristiwa tersebut sangat tidak terduga. Namun ia mengatakan beberapa hari lalu sempat memecat karyawannya yang punya rekam jejak kriminal.

"Belum lama ini saya memecat karyawan di kantor, dia punya catatan kriminal. Tapi saya serahkan ke polisi yang menangani," tandasnya.


Halaman 2 dari 4
(aan/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads