Risma menjawab pertanyaan seputar Pilwalkot saat menemui Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi. Berikut merupakan tanya-jawab lengkap antara wartawan dengan Risma, Selasa (4/8/2015):
Soal pilwalkot yang ditunda tanggapannya apa? Jika ada Perppu juga bagaimana, Bu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah Anda merasa dirugikan?
Aku enggak merasa dirugikan. Dikira enteng opo dadi Walikota Surabaya? Abot! (Dikira ringan menjadi Wali Kota Surabaya? Berat!).
Apa mungkin ada skenario besar di balik penundaan ini?
Aku ndak ngerti. Aku ndak tahu.
Jika Pilkada ditunda kan pucuk pimpinan digantikan oleh pelaksana tugas (Plt) yang terbatas kewenangannya, bagaimana menurut Anda?
Itu bukan domainku. Nanti aku keliru jawab itu. Karena aku terlibat di dalamnya.
Jika nanti ditunda sampai 2017, apa yang akan Anda lakukan?
Ya aku kerja di tempat lain
Apakah masyarakat Surabaya dirugikan karena ini?
Masyarakat Surabaya bisa nentukan nasibnya.
Ada anggapan bahwa ada pihak yang meminta bakal calon lawan Anda untuk mundur, apa sudah ada komunikasi?
Sekarang ini kita bisa tahu. Kita tidak ada money politic sama sekali. Kalau dengan uang, kemarin selesai. Tapi kita ndak ada. Ya kita mau ini benar-benar pure. Ya jadinya begini. Bukan hanya uang, tapi juga komitmen-komitmen lain. Saya juga sudah sampaikan itu ke teman-teman PDIP. Bahwa saya tidak mau komunikasi dengan uang. Dan aku enggak mau ada transaksi. Karena mengurusi rakyat dan warga itu berat. Kemudian ada deal-deal tertentu itu, aku juga gak kepingin jadi hambatan untuk ngelayani masyarakat. Ya sudah Tuhan mau berkehendak seperti apa. Ya sudah.
Terkait isu munculnya calon boneka agar ada lawan, apa benar itu?
Enggak. Saya enggak mau seperti itu. Aku wong pulang kerja jam 12 malam juga. Gimana mau lobi, aku? Kapan waktunya? Pagi langsung kerja.
Mungkinkah Anda jadi Plt Wali Kota Surabaya?
Ndaklah, enggak mungkin. Aku juga enggak mau.
Apakah Ketum PDIP Megawati sudah tahu terkait hal ini?
Mustinya sudah tahu. Saya sempat ketemu beliau.
Keputusan partai bagaimana?
Aku belum tahu. Karena kan masih tadi malam. Kan semalam masih ditunda sampai jam 12 malam.
Rencananya mau menggugat KPU terkait peraturan ini. Apa benar, Bu?
Nanti partai yang itu (gugat). Aku kerja dulu. Aku masih sampai September 2015 (menjabat).
Apa yang akan Anda lakukan sampai September?
Satu hari 2 jam itu bagi aku waktu yang sangat penting untuk memberikan yang terbaik bagi warga Surabaya. Satu jam pun, setengah jam pun bagi aku waktu yang sangat penting.
Sampai 28 September 2015 apa fokusnya?
Ya, aku ngurus-ngurus seperti ini. Ada (urusan) rumah sakit, (urusan) untuk pendidikan. Kita juga butuh dokter-dokter spesialis. Kemarin juga mengurus izin PLN, soal pembelian listrik dari TPA (Tim Penilai Akhir). Aku mengurus sendiri. Karena sudah sekian tahun molor. Kemudian KKUP, aku juga ngurus sendiri. Harus tak terobos, sekarang terobos sendiri. Supaya stafku nih tenang, karena yang berat-berat sudah tak buatkan jalurnya. Sehingga mereka menjalankan rutinitas saja. Kemarin aku juga ngontrol yang apa-apa yang penting untuk belanja PAK termasuk 2015 ini tak kontrol sendiri. Jadi sekarang lebih ke arah saya ingin meninggalkan yang terbaik untuk warga Surabaya.
Sore ini Presiden Jokowi menggelar rapat dengan Mendagri, KPU, DKPP, dan BawasluΒ membahas rencana mengeluarkan Perppu Pilkada serentak dengan calon tunggal. Jika Perppu jadi dikeluarkan maka peluang Risma dan calon tunggal lainnya untuk ikut Pilkada masih terbuka lebar.
Halaman 2 dari 2











































